Warga Buol Soroti Pembangunan Proyek Jembatan di Tiloan Tanpa Papan Proyek

53
TANPA PAPAN PROYEK : Inilah jembatan yang dipermasalahkan warga masyarakat di Kecamatan Tiloan, Kabupaten Buol, tidak punya papan proyek.(FOTO : RUSTAM BACULU)
  • BUOL-Dipenghujung tahun 2024, masyarakat Kabupaten Buol kini menyoroti adanya proyek pembangunan jembatan tanpa papan proyek, yang berlokasi di Kabupaten Buol, dan dikerjakan oleh Dinas Bina marga Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

    Sorotan ini terkait dengan proyek yang dikerjakan (berapa lama), apa yang dikerjakan, papan nama proyek, dan siapa yang mengerjakan proyek vital ini (perusahaan dari mana yang mnengerjakan proyek ini. Proyek ini layak disoroti karena menggunakan uang negara, dan dikerjakan oleh pihak pemerintah.
    Investigasi media ini langsung di lapangan, di jembatan yang dipermasalahkan masyarakat di Kabupaten Buol adalah salah satu kawasan pedesaan di daerah transmigrasi (Trans) yang menghubungkan Desa Kokobuka, Kecamatan Tiloan, Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah.

    Saat dikonfirmasi dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Saiful Anwar, menyebut proyek tersebut ada papan proyeknya. Sudfah dipasang sejak awal proyek ini dikerjakan. Tetapi karena ditabrak mobil truk sehingga papan proyek itu roboh.

    “Ini pak fotonya, waktu mulai pekerjaan.Jembatan masih foto nolnya, ” kata Saiful Anwar, menjawab pertanyaan wartawan media ini.

    Namun apa yang ditunjukkan oleh PPK Saiful Anwar, tidak tepat. Tim media ini menemukan sebuah sumber terpercaya yang menyebut foto yang disampaikan PPK itu adalah foto yang berlokasi di Desa Tongon, Kecamatan Momonu, bukan yang seharusnya.

    “Justru papan proyek yg di Desa Tongon, Kecamatan Momunu yang ada di lokasi jembatan Air Trans ini, ” sebut sumber media ini.

    Mengenai proyeknya, dijelaskan Syaiful Anwar, jembatan itu hanya mengecor lantai dan sebagian dinding jembatan saja. Penyelesaian akhir proyek ini adalah akhir bulan Desember 2024. Syaiful meyakini bahwa proyek ini akan selesai pada waktunya.

    Saat membangun, kata Syaiful, pihaknya terkendala dengan alternatif jalan yang akan digunakan oleh masyarakat sambil menunggu jembatan tersebut dikerjakan. Masyarakat enggan mengambil jalan memutar, sehingga harus dibebaskan terlebih dahulu lahan masyarakat yang berada dekat jembatan untuk dilalui kendaraan.

    Di akhir pernyataannya, bersifat klarifikasi, Syaiful Anwar menyebut antara jembatan Tongon Momunu dan jembatan Trans di Tiloan berbeda. Kalau di Tongon pembangunannya konvensional, sedangkan di Trans Tiloan itu jembatannya permanen. “Insya Allah akan rampung di akhir Desember 2024 ini, ” kata Syaiful.

    Jembatan di Tongon nama proyeknya pergantian jembatan Tongon, nomor kontrak 630/978/SP-BMPR, tanggal kontrak 08 Agustus 2024, waktu /pelaksanaan 146 hari kalender, nilai kontrak Rp 315,8 juta, sumber dana DAU, tahun anggaran 2024, kontraktor asal Palu CV. Galara Gemilang, dan konsultan CV. Ramayana Rancang Bangun.

    Sedangkan jembatan di daerah trans Air Terang II Kecamatan Tiloan, nama proyek rehabilitasi jembatan Air Terang II, nomor kontrak 630/975/SP-DIS.BMPR, tanggal kontrak 08 Agustus 2024, pelaksanaan 146 hari kalender, nilai kontrak Rp 711,4 juta, sumber dana DAU, tahun anggaran 2024, dikerjakan oleh konrtraktor asal Palu CV Galara Gemilang, dan konsultan CV Ramayana Rancang Bangun.(ari)

Tinggalkan Komentar