Tolak Peledakan Pakai Dinamit di PT. CPM Poboya

97
AKTIVITAS : Salah satu alat berat akskavator sedang melakukan pekerjaannya di lokasi pertambangan.(FOTO : ISTIMEWA/KABAR68).

Sangat Tegas, Ini Sikap Forum Pemerhati Tambang dan Masyarakat Lingkar Tambang Palu

PALU-Forum Pemerhati Tambang Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Masyarakat Lingkar Tambang Poboya, menyatakan menolak keras rencana PT Citra Palu Mineral (PT. CPM) menggunakan blasting dalam penambangan emas Poboya.

Tokoh masyarakat Sulteng, sekalighus pemerhati, Irfan, mengatakan penggunaan bahan peledak menggunakan dinamit dalam pembukaan lokasi tambang Poboya adalah rencana tidak masuk akal. Hal itu akan membuat masalah besar bagi Kota Palu.

“Jangan bunuh kami dengan ledakan. Rencana ini akan memicu kerusakan dan dampak lingkungan yang besar,”tegas Irfan.

Kata dia, teknik peledakan dalam penambangan adalah kegiatan yang mempunyai risiko cukup tinggi.

“Risiko paling tinggi adalah efek ledakan seperti flying rock (batu terbang), ground vibration (getaran tanah), dan air blast (ledakan udara) juga mengakibatkan bahaya bagi pemukiman di sekitar pusat kegiatan peledakan,”ujarnya.

Irfan mengingatkan, akan resiko pada aktivasi secara tidak terduga pada jalur sesar Palu Koro. Ledakan akan berpotensi mendorong getaran yang luas dan akan berdampak pada aktivasi kegempaan.

“Kita harus ingat, jarak lokasi penambangan dengan pemukiman relatif dekat, menjangkau area padat penduduk. Selain itu kata dia, lokasi penambangan yang akan menggunakan peledak, berada ketinggian Palu sisi timur, menghujam dataran rendah lokasi pemukiman, meliputi, kampus Untad, hunian tetap Talise dan Tondo, juga penduduk lokal, Poboya dan Vatutela,” ujarnya prihatin.

Irfan menegaskan, rencana yang tidak masuk akal ini harus ditolak. Kata Irfan, Pemerintah harus mengkaji ulang persetujuan lingkungan: Tidak ada negosiasi yang bisa dilakukan selain mencegah agar rencana penggunaan peledak Blasting dibatalkan.(tim)

Tinggalkan Komentar