Targetkan 78 Persen Partisipasi Pemilih, KPU Sulteng Bidik Pemilih Pemula di Sekolah

14
SASAR PEMILIH PEMULA - Sahran Raden Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Parmas KPU Provinsi Sulteng, melakukan sosialisasi Pemilu 2024 di SMA Madani, Selasa 4 Oktober 2022

PALU – KPU Sulteng menargetkan partisipasi pemilih di Sulteng pada Pemilu 2024 nanti, sebesar 78 persen. Target ini lebih rendah dari partisipasi pemilih pada 2019 sebesar 83,90 persen. Dengan jumlah pemilih pada 2019 sebesar 2.039.701 jiwa, target itu menurut, Sahran Raden Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Parmas KPU Provinsi Sulteng, sangat realistis.

Untuk merealisasikan target itu, KPU Sulteng melalui program Goes to School, menyambangi sejumlah sekolah di Kota Palu. Tujuannya, untuk melakukan sosialisasi terhadap siswa SMA yang pada 2024 nanti, sudah bisa menggunakan hak pilihnya. Sekolah pertama yang didatangi adalah SMA Madani Palu. Di hadapan puluhan calon pemilih pemula, Sahran mengatakan, pemilu adalah sarana kedaulatan rakyat menjadi sangat penting. Bagi pemilih pemula kata dia, hal ini untuk mengartikulasikan diri pada keberlanjutan masa depan bangsa.

Pemilih pemula menurutnya, masih dikatagorikan dalam kelompok generasi Z, yang mereka antara 17 – 24 Tahun. Dan pada pemilu 2024 mereka baru pertama kali memilih. ”Jumlah mereka sekitar 35 persen dari data pemilih yang ada didalam Daftar Pemilih berkelanjutan di sulteng,” katanya, Selasa 4 Oktober 2022.

Katagori pemilih pemula, selain yang mengantongi usia 17 tahun pada hari H Pemilu, juga bagi warga negara yang telah menikah sekalipun belum genap 17 tahun, tetap bisa menggunakan hak pilihnya untuk memilih.

Ia mengakui, salah satu tantangan KPU Sulteng memberikan literasi politik kepada pemilih pemula, mereka cenderung apatis terhadap politik dan pemilu. ”Persepsi mereka terhadap pemilu adalah sesuatu yang ribet, kotor dan tidak mau ingin terlibat,” katanya. Namun demikian masih ada karakter pemilih pemula meskipun apatis terhadap politik masih mempunyai keinginan untuk memilih pada pemilu.

Dalam menghadapi pemilih pemula yang apatis itu, KPU Sulteng katanya terus mengintensifkan pendidikan pemilih, berupa pengetahuan tentang pemilu dan tahapan proses pemilu yang sedang dilaksanakan oleh KPU Sulteng. Di hadapan siswa, Sahran mengatakan, pemilu adalah sarana memilih jabatan di pemerintahan baik eksekutif untuk.

Lebih jauh dikatakannya, memilih Presiden dan Wakil presiden serta legislatif dapat dianalogikan sama dengan memilih ketua Osis dan Perwakilan Kelas Siswa saat pemilihan. Sebab di sana ada peserta pemilu. Ada pemilih. Dan ada penyelenggaranya. Serta ada pula surat suara sebagai logistik. ”Analogi ini sebenarnya mengisyaratkan bahwa para pemilih pemula telah melakukan pembelajaram demokrasi di sekolah,” jelas Sahran. Karena itu penting bagi KPU Sulteng memberikan nilai nilai filosofi dan landasan konstitusional dalam pemilu.

Kegiatan KPU Goes to School terus diintesifkan. Mengingat pemilih pemula adalah penyumbang tingkat partisipasi pemilih di 2024. ***

Penulis: Adiatma

Tinggalkan Komentar