PALU – Jurnalisme audio berbasis podcast di Kota Palu kembali ramai dengan hadirnya Kabar68 podcast. Siaran perdananya menghadirkan Gubernur Sulawesi Tengah Rusdi Mastura, yang berlangsung Sabtu 3 September 2022. Rusdi sangat menyambut baik kehadiran Kabar68 Podcast yang dinilainya sejalan dengan visi pemerintahannya, mencerdaskan masyarakat melalui pendekatan smart village.
Dipandu pendiri Kabar68 Podcast, Kamil Badrun AR, Rusdi Mastura menjelaskan secara panjang lebar program pemerintah yang telah dan akan dikerjakannya selama duet kepemimpinannya dengan Wakil Gubernur Ma’mun Amir.
Pada kesempatan itu, Kamil sendiri memberi sapaan baru bagi Gubernur yang baru setahun lebih memimpin Sulteng, sebagai Bapak dari orang-orang susah. Ia mengapresiasi kedatangan Gubernur Rusdi Mastura. ”Kegembiraan saya seperti hari ini melihat lahirnya media digital di Sulawesi Tengah. Saya sangat bergembira karena saya menginginkan masyarakat cerdas dengan adanya media digital seperti ini,” ungkap Gubernur.
Jurnalisme podcast membuat jembatan penghubung untuk menyampaikan program pembangunan, yang salah satu diantaranya bagaimana memaksa rakyat untuk cerdas melalui program smart village.
Dijelaskan Gubernur, dari Sembilan misinya, beberapa diantaranya menjadi prioritas untuk segera dilakukan. Mulai dari percepatan penurunan angka stunting dan angka kemiskinan, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat, peningkatan fiskal daerah dan peningkatan infrastruktur daerah.
Dalam kepemimpinannya, Rusdy Mastura mencurahkan perhatian penuh kepada masyarakat kurang mampu. Komitmen ini, setidaknya terlihat pada satu tahun kepemimpinannya, berhasil menurunkan angka kemiskinan 1 persen dari sebelumnya berada di angka 13 persen.
Saat ini katanya Pemprov Sulteng sedang melakukan role model penurunan angka stunting yang terintegrasi dengan kemiskinan.
Di bidang pendidikan terus dilakukan peningkatan kualitas melalui program pendidikan gratis sejak 2022. Selain itu program pendidikan vokasi (pendidikan tinggi yang berorientasi pada praktik kerja) bertujuan mempersiapkan tenaga siap pakai yang disesuaikan kebutuhan industri.
“Saya sudah bermohon ke Menteri Tenaga Kerja dan saya dapat dua BLK. Satu di Morowali untuk kebutuhan industri dan satu di Kota Palu. Kedepan tenaga kita sudah siap kerja,” kata Gubernur.
Terkait dengan peningkatan fiskal daerah, PAD Sulteng 2022 meningkat menjadi Rp1,3 triliun dari sebelumnya hanya Rp900 miliar. Ia berharap pada 2026 PAD Sulteng bisa mencapai Rp2-3 triliun.
”Untuk mencapai peningkatan PAD Sulawesi Tengah harus mempersiapkan peran Perusda untuk ikut mengelola sumber daya alam, mengambil peran dalam pengelolaan potensi daerah. Kedepan Perusda harus bisa mengelola Blok Migas dan juga mengelola pelabuhan dan mengambil peran dalam mengelola transportasi laut menuju IKN,” kata Gubernur.
Menurut dia, Sulawesi Tengah harus mempersiapkan diri menjadi daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN). Di antaranya melalui peningkatan infrastruktur untuk meningkatkan koneksitas menuju IKN.
“Saat ini kita bangga, Kementrian Perhubungan telah membantu kapal laut Pantoloan – Kalimantan hanya ongkos Rp19.000 /orang menuju Kalimantan,” tutupnya. ***
Penulis: Awal
Penyunting: Adiatma