APBD untuk Asrama Mahasiswa
BALUT-Perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banggai Laut (Balut) pada bidang pendidikan dinilai masif, nampak beberapa tahun kemarin, Pemkab Balut telah menggelontorkan milyaran rupiah anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk membiayai asrama pelajar mahasiswa diberbagai daerah.
Bahkan Pemkab Balut tak segan menganggarkan tempat permanen bagi para pelajar daerah ini, baik yang berada dikota Palu, Makassar, Gorontalo maupun jogyakarta. Namun begitu, kebijakan yang dianggap serius itu masih menyisakan tanya pada kalangan pelajar mahasiswa lainnya. Seperti halnya disampaikan salah satu mahasiswa asal Balut yang saat ini tengah menempuh pendidikan di salah satu universitas di kabupaten Banggai.
Zulfikri, ketua Persatuan Mahasisswa Banggai Laut (PMBL) di Luwuk mengutarakan, sampai saat ini kebijakan Pemkab Balut itu belum menyentuh ratusan pelajar yang berada dikota air tersebut. Kondisi itu kata dia, justeru menggambarkan kebijakan yang bernilai pilih kasih.
“Semenjak PMBL di Luwuk ini berdiri sampai hari ini belum ada perhatian atau kunjungan dari pemerintah daerah kabupaten Banggai laut,” ungkapnya.
Padahal sambung Zulfikri, mahasiswa Banggai Laut yang menempuh pendidikan di luwuk kabupaten Banggai sangatlah mengharapkan partisipasi dari Pemkab Balut. Ia pun berharap adanya sikap para legilslator Balut untuk peduli, dengan demikian kata dia penganggaran dimaksud bisa berlaku bijak.
“Kenapa justeru penganggaran tersebut tidak berlaku adil, itukan anggaran daerah juga,” tandas mahasiswa fakuktas teknik ini.
Lebih lanjut Zulfikri mengutarakan, salah satu visi-misi kabupaten Balut yaitu mendorong percepatan sumberdaya manusia yang berdaya saing dengan keberpihakan pemerintah daerah terhadap pendidikan formal maupun non formal serta pelayanan kesehatan yang berkualitas. Seperti diketahui, sejak 2019 kemarin pemkab Balut telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 2,2 miliar untuk pembangunan asrama mahasiswa Balut yang menempuh pendidikan dikota digorontalo, belum lagi pembiayaan asrama mahasiswa Balut yang berada dikota Palu, Makassar hingga Jogyakarta.
“Cukup lama kami memperhatikan langkah Pemkab, dan sampai saat ini belum ada upaya, kami berharap ini bukanlah pengabaian terhadap ratusan pelajar dari Balut yang berada di kota Luwuk Kabupaten Banggai,” pungkas ketua PMBL ini.(mgl)