Pengusaha Aspeta Sulteng Menggelar Rapat Perdana

57
RAPAT : Suasana rapat Aspeta Sulteng yang penuh keceriaan. (FOTO : AWALUDIN/KABAR68)

PALU – Para pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Tambang (Aspeta) Sulawesi Tengah menggelar rapat perdana sejak diaktifkan kembali beberapa waktu lalu. Rapat ini berlangsung pada Sabtu (28/6) di Kantor Aspeta, dipimpin langsung oleh Ketua Aspeta, H Kamil Badrun AR MSi.

Pertemuan tersebut membahas berbagai masalah yang berkaitan dengan aktivitas pertambangan di wilayah Sulawesi Tengah. Salah satu fokus utama diskusi adalah ketentuan yang harus dipenuhi oleh perusahaan tambang dalam melaksanakan operasinya. “Berbagai problem ini perlu kita benahi bersama-sama agar teman-teman pengusaha bisa beroperasi dengan tenang terhindar dari masalah,” ujar Kamil.

Dalam rapat tersebut, Kamil menekankan pentingnya perusahaan tambang untuk memenuhi semua ketentuan yang menjadi bagian dari operasi perusahaan tambang. Ia menyatakan bahwa masih terdapat beberapa perusahaan tambang yang perlu dibenahi, terutama berkaitan dengan KTT (Kegiatan Tambang Terpadu) dan pendaftaran di sistem aplikasi Minerba One Data Indonesia (MODI) serta Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB).

“Kepatuhan terhadap regulasi ini bukan hanya untuk kepentingan perusahaan, tetapi juga untuk memastikan operasi tambang tidak menghambat aktivitas pertambangan lainnya dan memberikan manfaat maksimal bagi daerah,” jelasnya.

Selain membahas masalah regulasi, Kamil juga menyoroti pentingnya pemenuhan kewajiban sosial oleh perusahaan tambang. Ia berharap semua anggota Aspeta beroperasi tanpa mengabaikan regulasi yang berlaku dan tetap memenuhi kewajiban sosial, terutama untuk masyarakat di sekitar tambang.

“Perusahaan tambang memiliki tanggung jawab sosial yang besar. Kita harus memastikan bahwa operasi kita tidak merugikan masyarakat sekitar dan justru memberikan kontribusi positif,” tambah Kamil.

Dalam pertemuan itu, Aspeta juga membahas langkah-langkah yang akan diambil untuk meningkatkan operasional perusahaan tambang di Sulawesi Tengah. Kamil mengungkapkan bahwa asosiasi akan terus mendukung anggotanya dalam memenuhi semua ketentuan dan kewajiban yang ada.

“Aspeta siap menjadi mitra bagi pemerintah dan masyarakat dalam mengembangkan industri tambang yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Kami akan terus berupaya untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi semua pihak yang terlibat,” tegasnya.

Dengan rapat perdana ini, diharapkan para pengusaha tambang di Sulawesi Tengah dapat menjalankan operasinya dengan lebih baik dan bertanggung jawab, baik dari segi regulasi maupun sosial. Ini juga menjadi langkah awal untuk memastikan bahwa industri tambang di wilayah tersebut dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.(awl)

Tinggalkan Komentar