SIGI – Anggota MPR RI Muhidin M Said asal Sulteng, meminta generasi muda ikut menjadi bagian penting dalam menjaga utuhnya ideologi pancasila. Pelajar dan generasi muda harus ikut menyampaikan narasi kebangsaan untuk menumbuhkembangkan semangat nasionalisme, membangun karakter dan wawasan kebangsaan.
Hal ini disampaikan oleh Muhidin M Said, saat melakukan sosialisasi 4 pilar bangsa di hadapan siswa SMA Negeri 3 Sigi, Desa Sibalaya, Kabupaten sigi. Ia menambahkan, Indonesia baru saja memeringati HUT ke 77. Selama lebih dari tiga perempat abad perjalanan kehidupan kebangsaan telah mengalami pasang surut dan dinamika sejarah. Beragam tantangan kebangsaan telah dihadapi dan berkali-kali komitmen kebangsaan diuji dan ditempa. Tantangan ini terasa begitu nyata, di tengah realita keberagaman dan kemajemukan sebagai sebuah bangsa.
Muhidin mengutip hasil survei CSIS, ada sekitar 10 persen generasi milenial yang setuju mengganti Pancasila dengan ideologi lain. Kemudian survei Komunitas Pancasila Muda yang dirilis pada akhir Mei 2020, juga mencatat ada sekitar 19,5 persen generasi muda menganggap bahwa Pancasila tidak relevan bagi kehidupan. Bahkan sebagian responden berpandangan Pancasila hanyalah istilah yang tidak benar-benar dipahami maknanya.
”Secara statistik, angka-angka tersebut terlihat minoritas. Namun jika tidak disikapi dengan hati-hati dan bijaksana, akan menjadi “duri dalam daging” dalam pembangunan wawasan kebangsaan. Bahkan dapat menjadi “bom waktu” yang dapat meledak ketika mendapatkan momentum,” ujarnya, belum lama ini.
Makin derasnya arus globalisasi yang menawarkan gaya hidup dan berbagai faham yang tidak selaras dengan jati diri ke-Indonesia-an, lanjut Muhidin muncul kekhawatiran semangat kebangsaan di kalangan generasi muda semakin memudar. Kemudian tergeser oleh sikap hidup hedonis, individualis, egois, dan pragmatis, yang terlanjur dianggap sebagai sebuah modernitas.
”Saya sangat mengharapkan partisipasi pelajar menyampaikan narasi kebangsaan dalam rangka menumbuhkembangkan semangat nasionalisme, membangun karakter dan wawasan kebangsaan. Saya meyakini narasi kebangsaan tersebut akan membuahkan hasilyang optimal jika dimanifestasikan dalam karya nyata, tidak berkuat pada pusaran wacana dan retorika semata,” tambah Muhidin.
Lebih jauh Muhidin menambahkan, berdasarkan sensus penduduk 2020 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada Januari 2021, tercatat jumlah penduduk Indonesia mencapai 270,2 juta jiwa. Sebanyak 70,72 persen penduduk usia produktif, dimana hampir 69 persennya, atau sekitar 131,6 juta jiwa adalah sumberdaya manusia potensial yang berusia antara 15 hingga 44 tahun.BPS juga memperkirakan pada saat usia kemerdekaan Indonesia genap satu abad pada tahun 2045, jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 319 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, katanya, sekitar 70 persennya atau sebanyak 223 juta jiwa adalah kelompok usia produktif.
”Artinya, pada era Indonesia Emas nanti, kita masih akan menikmati periode puncak bonus demografi. Saat ini adalah waktu yang tepat bagi kita menyiapkan generasi muda bangsa untuk menyongsong era Indonesia Emas,” tutupnya.
Usai sosialisasi 4 pilar bangsa, Muhidin Said mengunjungi pengembangan jamur tiram sebagai usaha siswa SMAN 3 Sigi. Ia sangat mendukung pengembangan usaha jamur tiram karena ini dapat membantu membiayainya kebutuhan sekolah dan siswa. Sedangkan Kepala Sekolah Kepala Sekolah SAN 3, Mukjizat mengharapkan dukungan perbaikan sarana dan prasarana sekolah seperti komputer dan perbaikan pagar sekolah. Turut mendampingi Muhidin Ketua DPRD Kabupaten Sigi Mohamad Risal Intjenae. ***
Penulis: Adiatma
Foto: Saleh Awal