Mentan Amran Sulaiman Buka Jambore Penyuluh Pertanian

15

SIGI-Menteri Pertanian (Mentan) RI, Dr. H. Andi Amran Sulaiman, membuka secara resmi Jambore Penyuluh Pertanian Indonesia tahun 2023, dengan tema Optimalisasi Peran Penyuluh Pertanian dalam Mendukung Keberhasilan Provinsi Sulawesi Tengah sebagai Penyangga Pangan Utama IKN,” yang dipusatkan di Balai Diklat Pertanian Provinsi Sulawesi Tengah di Desa Sidera, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Senin (06/11/2023).

Pembukaan Jambore Penyuluh Pertanian tahun 2023, disaksikan Gubernur Sulteng H. Rusdi Mastura, para Dirjen di Kementerian Pertanian, Kepala Badan Penyuluh dan Pengembangan SDM Pertanian Prof Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr, Wakapolda Sulteng, Komandan Korem 132 Tadulako, mewakili Ketua DPRD SUlteng, para Bupati dan Walikota se Sulteng, anggota Forkompimda, kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Sulteng, Kepala BSIP Sulteng, para kepala dinas se kabupten dan kota di Sulteng, serta para peserta Jambore Penyuluh Pertanian yang datang dari 38 provinsi di Indonesia.

Dalam sambutan sekaligus arahannya, Mentan RI Andi Amran Sulaiman, mengataan saat ini Indonesia sedang giat-giatnya membangun kekuatan pangan nasional. Target yang dicanangkan adalah Indonesia akan melakukan ekspor pangan ke luar negeri. Kita harus mengalahkan Thailand.

“Bukan hanya swasembada pangan, tetapi kita bisa ekspor. Kita beri bantuan kepada 10 negara yang miskin dan kelaparan. Saya minta kepada para Dirjen untuk mensuport pak Gubernur yang telah menyiapkan kawasan pangan 15 ribu hektare, ” serunya.

Menurutnya kondisi global, Indonesia negara terluas. Kita sudah swasembada beras. Kita swasembada tiga kali. Pertanian Indonesia menjadi terdepan. Kita kejar posisi terbaik ini. Karena itu, pemerintahan harus berkesinambungan, dan berkelanjutan.

“Kita melakukan langkah-langkah untuk swasembada negara kita. Jangan sampai air hujan mengalir tetapi kita harus tangkap menjadi lahan pangan, ” papar Amran.

Dijelaskannya, mengenai Jambore Penyuluh Pertanian adalah pahlawan pangan Indonesia. Sengaja kami kumpulkan semua, petani, dan PPL tingkat nasional di sini.

“Selanjutnya, Sulteng yang berpotensi besar di bidang pertanian, memiliki keunggulan komparatif. Saya melihat potensi besar ini. Durian sudah menembus ekspor ke negara lain. Kedepan Sulteng menjadi kota anggur dan durian. Sehingga 5-10 tahun kedepan, komoditi anggur impor diprodukdi dari Sulteng. Kami akan melakukan pendampingan. Petani jangan dibiarkan dia sendirian. Harus didampingi, “ tegasnya.

Ditegaskan Mentan, sebagai penyanggah IKN, dipersiapkan peternakannya, untuk menjadi IKN berdaulat pangan. Kawasan pangan disiapkan, Sulteng 15 ribu hektare. Apel penyanggahnya dari Jawa Timur (Jatim), padi dari Sulawesi Selatan (Sulsel).

“Sulteng bisa mensuplai pangan 20-30 persen. Durian, anggur dan bawang. Kita perkuat komodoiti ini, agar tidak impor lagi. Apalagi pak
Gubernur, telah menyatakan siap untuk tantangan ini sebagai penyanggah pangan IKN, “ jelas Menteri.

Mengenai ancaman elnino, Menteri mengatakan, kebijakan Kementan dan pemerintah adalah mengantisipasi dengan memperbaiki semua irigasi yang ada. Untuk mendukung kawasan pangan dipercepat, kita lakukan pendampingan.

Merespon arahan Mentan, Gubernur Sulteng H. Rusdi Mastura memaparkan, Sulteng saat ini menancanagkan akan menjadi provinsi penyplai logistik pangan ke Ibukota Negara (IKN) di Paser Putih Kalimantan Timur (Kaltim). Untuk mewujudkan keinginan ini, Pemerintah Sulteng telah menyiapkan Kawasan Pangan Nasional (KPN), yang berada di Sulawesi Tengah.

“Kami telah menyiapkan kawasan pangan nasional di Sulawesi Tengah itu seluas 15 ribu hektrare. Insya Allah ini mampu memenuhi kebutuhan pangan di IKN dan sekitarnya, ” jelas Gubernur.

Mengapa Sulawesi Tengah yang dipilih. Karena tata lingkungannya mendukung. Komoditi unggulannya ada durian montong berbgai jenis, dan anggur berkualitas ekspor.

“Kami punya potensi pertanian yang cukup besar, sperti di Kabupaten Poso, Parigi Moutong, Tolitoli, Buol dan Sigi, Banggai, dan Donggala. Dulu PAD kami hanya 900 miliar. Sekarang ditargetkan Rp 2 triliun, “ beber Gubernur H. Rusdi Mastura.

Dengan potensi sumber daya alam yang kuat sehingga dimanfaatkan berbagai peluang yang ada, selain tentu saja bahan tambang, juga pertanian akan menjadi primadona. Pasarnya adalah pulau Kalimantan, yang sebentar nanti akan menjadi Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Bahwa Kalimantan itu harapan kita. Kalimantan jadi pasar kita.
Kami sangat bangga dengan pak Menteri Pertanian kita, pak Amran Sulaiman, telah memberi peluang kepada kami, “ ucap Rusdi Mastura.

Namun demikian Gubernur menyadari bahwa hamparan lahan laus tetapi didalamnya masih banyak suku-suku terasing, yang harus dididik menjadi petani professional.

“Tanah kita luas, tanah kita subur. Durian kita siapkan lahan tanam 3.000 hektare. Karena durian kita menang karena manis. Kita kalahkan Thailand, “ cetusnya.

Mengenai dampak elnino, kata Gubernur, masih banyak sungai-sungai yang ada di wilayah Sulteng, sehingga mampu mengatasi elnino.

“Saya minta laporan laporan dari Bupati. Tetapi semua mengatakan daerahnya masih aman. Tidak terpengaruh elnino, “ bebernya.

Sulteng sudah siap kata Gubernur. Harapan sulteng untuk menjadi produsen kelapa terbesar di Indonesia. Juga anggur berkualitas siap ekspor. “Kita kalahkan Thailand sekarang, “ tegasnya.
Jambore Penyuluh Pertanian yang awalnya hanya direncanakan untuk tingkat Provinsi Sulawesi Tengah ini oleh Menteri Pertanian diperluas dengan melibatkan kehadiran semua koordinator Penyuluh Pertanian Provinsi dan Kabupaten Kota se Indonesia serta melibatkan unsur Penyuluh Pertanian Swadaya dari kalangan Ketua KTNA se Indonesia dilaksanakan di Sidera Kec Sigi Kota Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah.

Dimana, rangkaian acaranya dilaksanakan dari 5 sampai dengan 8 November 2023 merupakan goresan sejarah dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian di Indonesia. Karena, dimomen ini hadir komponen penyuluh pertanian dan para pendamping serta insan pertanian lainnya yang semuanya memiliki tekad membangun bangsa khususnya dari sisi menyiapkan pangan bagi seluruh rakyat dan pembangunan pertanian pada umumnya di Indonesia.

Kehadiran Mentan RI Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP, merupakan kerinduan yang luar biasa sebagaimana pertemuan anak dan bapak yang sudah lama tidak berjumpa.

Pada momentum inilah penyuluh pertanian sebagai anak mengharapkan bapak akan memberikan apa yang selama ini disuarakan Penyuluh Pertanian dan menunggu penugasan yang akan diberikan dalam pengawalan petani untuk memaksimalkan produksi pangan.(mch)

Tinggalkan Komentar