PALU-Host Podcast Kabar68, H. Kamil Badrun, AR, SE., M.Si, Selasa sore 17 Oktober 2023, kedatangan tamu istimewa dari tanah Sintuvu Maroso, siapa lagi kalau bukan “si cantik” Bupati perempuan pertama di Sulawesi Tengah (Sulteng) Bupati Kabupaten Poso, dr Verna GM Inkiriwang.
Diskusi berjalan menarik dan dinamis. Pertanyaan host Haji Kamil Badrun diawali dengan kesuksesan Kabupaten Poso yang baru saja menggelar Festival Danau Poso (FDP), bertajuk Pesona Pesta Rakyat Padungku. Di iven ini Kabupaten Poso mendapat apresiasi dan perhatian yang luar biasa dari berbagai kalangan, terutama dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
“Kegiatan iven FDP ini sudah terjadwal di Kemenparekraf, juga pencanganan Sulteng Negeri Seribu Megalit, “ kata Verna Inkiriwang, memaparkan kesuksesan iven yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Poso, dan pencanangan Sulawesi Tengah Negeri Seribu Megalit.
Dijelaskan Verna, Kabupaten Poso mendapat suport dari Gubernur Sulteng H. Rusdi Mastura, pencanangan Sulteng Negeri Seribu Megalit, multiplayer efeknya sangat dirasakan oleh masyarakat Poso, yang merasakan langsung itu di lembah Bada dan lembh Napu.
“Kami terus terang gembira. Pariwisata Poso diharapkan terus tumbuh dan maju. Menghilangksn stigma Poso terdahulu, sebagai daerah teroris. Kini pariwisata tumhuh dan naik. Kunjungsn pariwisata naik. Poso aman dan maju. Investasi masuk semakin tinggi, “ bebernya.
Mengenai upaya travel warning, pihak Pemkab Poso sudah dua kali datang ke pemerintsh pusat, bertemua dengan para pejabat pusat di Kementerian agar travel warning itu dicabut, agar turis domestik maupun mancanagera kembali datang di tana Poso. Ini kebijakan pusat.
“Kami juga bertemu dengan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) bapak Moeldoko untuk segera mencabut travel warning, “ Sebutnya.
Menurut Verna, memang upaya-upaya pelaku pariwisata di pulau Sulawesi digenjot oleh pusat, termasuk potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Poso. Sehingga turis yang dating ke Bunaken di Manado, di Tana Toraja, dan Gorontalo diharapkan bisa mampir di Poso. Ada travel dan rutenya mengarah ke situs-situs pariwisata Poso, dan itu sangat terasa kini.
“Sekarang sudah banyak turis masuk di Poso. Bahkan, pernah kami bertemu dengan grup-grup turis yang ingin melihat pariwisata di Kabupaten Poso, “ ujar Verna. “Semoga travel warning bisa segera dicabut, ” seru Verna.
Terkait FDP, apa multiplayer efeknya, Verna mengatakan dengan mengangkat tema Pesona Pesta Rakyat Padungku. Ada tematiknya. Kita mengangkat ekarifan lokal. Semua tenda-tenda yang berpartisipasi di FDP menggunakan bahan alami. Misalnya baruga dibuat dari bambu. Semua ini hasil tangan terampil masyarakat dari bahan baku bambu.
“Dekorasinya juga dari adat budaya, yang dikerjakan oleh putra putri Poso. Tarian molinggu, semua melantai, juga disaksikan oleh turis mancanegara, “ ungkapnya.
Pada kesempatan itu, host Kamil, berharap multiplayer efek dari iven FDP yakni adanya peningkatan kesejahteraan di Kabupaten Poso. “Ini tantangan untuk ibu Verna untuk bagaimana meningkatkan ekonomi masyarakatnya dengan program Bunga Desa, “ ucap Kamil.
” Tidak semua kita dapat menggelar program Bunga Desa ini, Kabupaten Poso memiliki 142 desa. Kami targetkan satu bulan satu desa. Jadi digelar bergilir, ” ujarnya.
“Namun demikian masyarakat saya yang ada di kota, juga meminta agar program Bunga Desa dilaksanakan di kota. Makanya kami menggeser tahun depan kegiatan Bunga Desa itu di mall, biar menarik untuk mendatangkan masyarakat demi memudahkan pelayanan masyarakat, “ sebutnya.
“Apa target yang ingin didapat? Yah, seperti kecepatan dan kemudahan pelayanan administrasi. Misalnya pelayanan KTP, KK, Surat Nikah, Akte Kematian. Ini sangat penting bagi kami tentang keteraturan administrasi publik. Ini yang kami laksanakan di Bunga Desa ini, “ ungkapnya lagi.
” Misalnya ada masyarakat dari pelosok desa, dari Pendolo yang jauh. Dengan kegiatan Bunga Desa ini kita bisa melihat langsung pelayanan di pedesaan. Hasilnya, pelayanan kita semakin baik, ” paparnya.
Bahwa membangun Poso, dengan PAD Poso saat ini apa strategi yang harus dilakukan. Dijelaskan Verna, pasca pandemi Covid-19 pihaknya medorong untuk melakukan berbagai peningkatan.
“Kami pelan-pelan melakukan pembenahan. Bagaimana meningkatkan PAD, salah satunya adalah pembenahan di internal kami. Agar tidak ada kebocoran lagi. Tahun ini sudah ada peningkatan pada tahun 2024, “ cetusnya.
“Upaya-upaya yang kami mlakukan, diantaranya mempihakketigakan asset-aset kami. Tiga tahun kedepan sudah tertata baik. Termasuk kita menggunakan IT secara digital, ” paparnya.
Menjelang akhir diskusi, Kamil Badrun menanyakan, yang juga pertanyaan public, apa yang menarik sosok Verna Inkiriwang tertarik menjadi Bupati, apa yang bisa dibuat dengan PAD Rp 100 miliar.
“Nah. Ini yang menjadi tantangan, dan bagi saya ini keterpanggilan, “ tandasnya.
Verna lalu menyebut, pengalaman dia pernah menjadi anggota DPR RI dua periode berkat dukungan penuh dari masyarakat Poso.
“Saya berhutang budi kepada masyarakat Poso. Kalau hanya jadi anggota DPR RI, itu zona nyaman. Tapi kami harus tampil memimpin daerah yang kita cintai ini untuk memberikan kemajuan, “ terangnya.
“Saya juga didorong oleh orang tua saya, almarhum ayah saya, dan juga masyarakat Kabupaten Poso, ” ucapnya.
“Kebijakan yang kita lalukan memberikan ke masyarakat. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) diketahui kita ternyata penyumbang penurunan daerah kemiskinan di Sulteng. Kami terus berkoordinasi dengan BPS, “ sebutnya lagi.
Apa saja sektor yang diupayakan untuk menambah PAD daerah, bagaimana dengan peran investor?
“Yah begitu banyak investor yang berkeinginan masuk di daerah kami. Seperti perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan, pertanian, ada juga Bank Tanah. Ini semua ingin masuk berinvestasi. Harapan kami, juga harapan pak Gubernur, ada juga pernyataan dari masyarakat agar ada komitnen dari investor, “ ujarnya.
“Ini sudah kami komunikasikan dengan kementrian. Bank tanah ini memang baru, ” terangnya.
Mengenai politik lokal. Sampai sejauh ini di parlemen semuanya mendukung.
“Sejauh ini saya menganggap semuanya sahabat. Cuma satu dua yang berbeda. Tapi semua untuk kepentingan membangun daerah.
“Di internal partai kami, Partai Demokrat tetap mendukung. Sampai hari ini masih 100 persen dukungan untuk saya. Kami solid semua, “ tegasnya.
Mengenai riak-riak demo atau unjukrasa terhadap Verna karena bertemu dengan Moeldoko tempo hari, tidak luput dari pertanyaan Kamil Badrun. Ini untuk menuntaskan rasa penasaran public.
“Yah demo itu hanya 10 orang. Demonya di kantor DPP Partai Demokrat. Terkait kami bertemu dengan KSP Moeldoko. Itu bukan Demokrat Poso yah. Kita juga heran, itu motifnya apa? Apa yang mau disasar. Tapi itu hal biasa. Kepentingan pertemuan kami dengan Moeldoko juga paling besar untuk daerah, “ elaknya.
“Kami juga sudah melapor ke Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Demokrat AHY, dan sudah dimaklumi. Demo itu juga tidak ditanggapi. Ini sudah clear dan clean, “ jelasnya.
“Selanjutnya menghadapi akhir tahun, dan akan memasuki tahun politik di Kabupaten Poso, diakhir Tahun Anggaran (TA) 2023 ini, apa strategis yang harus dikerjakan sebagai singel fighter. Bagaiamana serapan anggaran di TW III di bulan terakhir 2023, “ Tanya Kamil.
Dijawab Verna, ini harus sesuai dengan target. Proyek 50 persen, bulan November harus segera tuntas. KPK juga sudah mengingatkan untuk mengejar dan sesuai dengan frametime. Mendekati Desember 2023 semuanya harus dituntaskan.
“Menghadapi tahun 2024 kami sudah menyusun postur visi dan misi itu semuanya tercapai. Pagu anggaran sudah diletakkan di organisasi perangkat daerah (OPD). Dengan harapan, menurunkan kemiskinan dengan menggerakan segenap potensi pertanian dan perkebunan. Namun kita dihadang oleh elnino, sehingga ini menjadi chalange (tantangan). Kami sudah coba dengan berbagai strategi. Semoga ini bisa lebih stabil, “ harapnya.
Di clossing statemennya, Verna berharap perkembangan pembangunan di Kabupaten Poso berangsur membaik, hingga masyarakat semakin sejahtera.
“Ini tahun politik jangan sampai berpengaruh. Tetap saya harus kerja lebih fokus memperhatikan program pembangunan Kabupaten Poso di periode kepemimpinan kami ini, “ pungkasnya.(mch)