Plh. Kadis ESDM Sulteng Inspeksi Mendadak Tinjau Sejumlah Titik Perlinatasan Tambang
PALU- Menanggapi sejumlah aksi masyarakat terkait debu yang timbul akibat aktivitas pertambangan batuan di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Plh Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulawesi Tengah, Eddy Nicolas Lesnusa, bergerak cepat dengan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lapangan.
Bersama Asosiasi Pengusaha Tambang (ASPETA) Sulawesi Tengah, Kadis ESDM meninjau sejumlah lokasi yang menjadi sumber permasalahan, yakni di beberapa perlintasan aktivitas pertambangan, di poros Palu-Donggala, pada Rabu (23/05/2024).
Ketua ASPETA Sulteng, H Kamil Badrun AR MSI, turun langsung bersama Sekretaris Teguh serta Bendahara ASPETA, Rocky Marthianus, mendampingi Kadis ESDM.
Kepada Kadis ESDM, Ketua ASPETA menjelaskan bahwa para pelaku tambang di sekitar Teluk Palu dan Donggala telah menyepakati untuk menjaga dan mengamankan wilayah jalan yang masuk dalam perlintasan aktivitas tambang dengan melakukan pembersihan dari material yang menyebabkan debu. Selain pembersihan material yang berada di badan jalan, juga dilakukan penyiraman dengan menggunakan water tank.
“Kami dari ASPETA terus mengingatkan teman-teman pengusaha untuk tetap menjaga kondisi lingkungan, baik jalan nasional yang digunakan sebagai perlintasan maupun kondisi udara di sekitar tambang dengan tetap melakukan penyiraman sepanjang areal perlintasan, agar tidak menimbulkan debu,” jelasnya.
Diakui Kamil Badrun, ASPETA mendorong adanya investasi di daerah yang sejalan dengan keinginan pemerintah, namun di sisi lain ASPETA juga tidak menginginkan kepentingan masyarakat terabaikan. Olehnya, melalui asosiasi ini, pelaku tambang diimbau dan diajak untuk tetap memperhatikan kondisi kesehatan lingkungan.
Senada dengan Ketua ASPETA, Plh Kadis ESDM menekankan pentingnya menjalankan kesepakatan bersama yang telah dibangun antara ASPETA dan pemerintah daerah, termasuk melakukan pembersihan areal perlintasan agar tidak menimbulkan dampak bagi kesehatan masyarakat, terutama debu akibat aktivitas pemuatan material.
“Dari pantauan kami, memang masih ada yang mengabaikan kondisi lingkungan khususnya di wilayah perlintasan tambang. Mestinya, setiap hari dalam aktivitas pemuatan harus diiringi dengan penyiraman dan pembersihan,” kata Eddy Lesnusa.
“Saya juga mengapresiasi langkah ASPETA Sulawesi Tengah yang selalu proaktif dengan selalu mengingatkan dan mengajak rekan-rekan pelaku tambang untuk tetap menjaga lingkungan wilayah pertambangan,” tambah Kadis.(*/mch)