PALU-Australia memang baru saja mengubur ‘kisah dongeng’ Indonesia di ajang sepakbola Piala Asia 2023, tapi Provinsi Sulawesi Tengah justru menawarkan peluang investasi yang besar bagi negeri kangguru tersebut.
Obrolan seputar investasi ini berlangsung akrab saat Gubernur Sulteng H. Rusdy Mastura menerima kunjungan Konsul Jenderal Australia di Makassar Todd Dias, di ruang kerja Gubernur, Kamis pagi (01/02/2024).
Kata gubernur ada beberapa peluang investasi yang menarik seperti nikel, kawasan pangan
nusantara, pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) dan cagar megalitikum. “Kita harap nanti Australia banyak berinvestasi di Sulawesi Tengah,” ucapnya berharap.
Nikel yang terdapat di Morowali kata gubernur berperan penting dalam industri kendaraan
listrik. Terlebih Australia sebutnya lagi terkenal sebagai produsen mobil holden yang melegenda di Indonesia.
Sementara kawasan pangan nusantara, jelasnya lagi dikembangkan untuk mewujudkan lumbung pangan sebagai penopang IKN Nusantara.
Di dalam sana lanjut gubernur, selain dibudidayakan aneka tanaman pangan juga diujicobakan program penggemukan sapi dan penanaman durian seluas 3000 hektar.
Untuk pengembangan energi baru terbarukan (EBT) berbasis bayu atau angin, potensi ini menurut gubernur ada di Luwuk Banggai dengan daya mencapai 1000 MW.
“Kalau ada nanti pengusaha Australia mau berinvestasi (akan) kita siapkan,” kata gubernur
meyakinkan konsul jenderal.
Cagar megalitikum yang tersebar di Kabupaten Poso dan Sigi sebutnya menjadi saksi megahnya peradaban masa lalu yang layak diangkat sebagai destinasi minat khusus.
Begitu juga dengan keindahan wisata pantai di Donggala yang mendapat sanjungan duta besar Ceko, yang berencana memindahkan kantor konsulat dubesnya ke Palu. “Sudah dilihat dan menurutnya lebih cantik,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, Konsul jenderal Todd Dias menyampaikan bahwa pemerintah Australia telah menetapkan strategi ekonomi jangka panjang 2040 termasuk di dalamnya MoU perdagangan dan investasi dengan Indonesia sejak 2020.
Ia juga mengakui bahwa jumlah investasi negaranya di Indonesia terbilang sedikit. Karena itu, dia akan lebih sering mengunjungi daerah-daerah di kawasan timur Indonesia untuk melirik peluang investasi yang bisa dikerjasamakan.
“Setiap bulan saya mau keluar Makasar untuk mengunjungi provinsi-provinsi lain,” sebutnya yang juga akan melihat KEK Palu.
Selain pembicaraan tentang investasi, Konsul Jenderal Todd juga menawarkan program beasiswa pendidikan Australia Award dan kursus singkat.
“Kami membuka peluang orang Indonesia khususnya Sulawesi Tengah untuk mengikuti beasiswa ini,” ungkapnya tentang program beasiswa yang telah memberi manfaat lebih dari 70 tahun.
Di akhir pertemuan, Todd Dias tak lupa mengajak gubernur berkunjung ke Australia untuk menengok mahasiswa Sulteng yang menimba ilmu di sana.
Turut hadir dalam pertemuan, Asisten Pemerintahan dan Kesra Dr. Fahrudin Yambas, Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan Dr. Farid R. Lembah, Kepala BRIDA
Farida Lamarauna, SE., M.Si, Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Yudiawati V. Windarrusliana, SKM., M.Kes, Kadis Kelautan dan Perikanan Moh. Arif Latjuba, SE., M.Si, Kadis Pariwisata Dra. Diah Agustiningsih, M.Pd, Kadis Perkebunan dan Peternakan Ir. Maya Malania Noor, M.T, Kepala Biro (Karo) Administrasi Pimpinan Eddy N. Lessnusa, S.Sos, Karo Administrasi Pemerintahan dan Otda Drs. Dahri Saleh, M.Si, dan Tenaga Ahli Gubernur Ridha Saleh.(mch)