Donggala Menatap Masa Depan: Dorong Pengembangan Pariwisata Sebagai Kunci Kemajuan
PALU-Kabupaten Donggala, sebuah wilayah yang kini tengah menghadapi tantangan untuk menemukan arah pembangunan yang lebih maju. Dalam upaya mencapai kemajuan tersebut, kesungguhan dalam membangun Donggala menjadi suatu keharusan, terutama mengingat posisinya yang kini tertinggal dari beberapa kabupaten lain di Sulawesi Tengah.
Irham Laduding, seorang tokoh muda dan pengusaha daerah, mengemukakan pandangannya mengenai pentingnya pemimpin yang kreatif dan memahami sepenuhnya karakteristik wilayah Donggala.
“Membangun Kabupaten Donggala harus melibatkan konsep yang sesuai dengan potensi alam yang ada,” ujar Irham, menekankan urgensi pengetahuan mendalam tentang wilayah yang akan dibangun.
Melihat sejarah keemasan Donggala pada masa lalu, Irham menyebut bahwa kabupaten ini pernah menjadi pusat pedagangan di Sulawesi Tengah, selain sektor pertanian yang berkembang pesat. Namun, untuk menghidupkan kembali kejayaan tersebut, Irham menyoroti potensi lain yang dimiliki Donggala.
“Sejarah mencatat bahwa Donggala tak hanya memiliki potensi pertanian dan pertambangan, tetapi juga potensi pariwisata yang cukup besar,” papar Irham.
Dalam pandangannya, pengembangan sektor jasa, khususnya melalui pariwisata, menjadi peluang terbesar untuk memajukan Donggala.
“Peluang yang paling memungkinkan untuk memajukan Kabupaten Donggala adalah pengembangan sektor jasa melalui pariwisata,” kata Irham, pengusaha tambang batuan yang kini merambah dunia usaha pariwisata di Kabupaten Donggala dengan keyakinan.
Menurutnya, perkembangan sektor pariwisata akan menjaring lebih banyak investor ke daerah tersebut. Irham Laduding menyoroti peran penting investasi dalam membangun Donggala. Dengan mengandalkan sektor pariwisata sebagai primadona, ia percaya bahwa investor akan tertarik dan berkolaborasi untuk mewujudkan potensi daerah ini.
“Kalau pariwisata kita bagus, secara otomatis pengusaha luar akan ikut melirik daerah kita untuk menanamkan investasinya. Mereka munngkin awalnya datang berwisata, tapi karena melihat potensi yang ada, pasti mereka akan ikut berinvestasi,” jelas Irham.
Irham pun menunjukkan ketertarikannya terhadap model pembangunan Singapura sebagai contoh sukses, dari hasil kunjungan studi bandingnya.
“Singapura adalah negara kecil yang sangat maju di Asia Tenggara, terutama karena pengembangan sektor jasanya,” ungkapnya. Irham berpendapat bahwa pembelajaran dari negara maju dapat diaplikasikan di Donggala, terutama dalam hal pengelolaan sektor jasa dari pariwisata.
“Membangun daerah tidak hanya mengandalkan APBD atau APBN. Kita harus menarik investor agar mau membangun di daerah,” tegas Irham.
Dengan keyakinan bahwa banyak investor bersedia berkolaborasi untuk membangun Donggala, Irham menutup pernyataannya dengan harapan akan masa depan yang lebih baik untuk Kabupaten Donggala.
Tak hanya berteori, Irham sendiri kini tengah mengembangkan lokasi wisata di Donggala dengan membangun tempat wisata yang berhadapan langsung dengan sunset.
Pemikiran Irham ini sejalan dengan pemikiran visioner Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura yang akan mengembangkan Kota Donggala sebagai kota Sunset, kota idaman bagi wisatwan yang menikati keindahan pantai dengan sunset yang indah.
Gubernur Rusdy Mastura optimis penngembangan parieisata di Donggala akan menjadi primadona masa depan yang akan menjadi tujuan para pelancong yang dari berbagai daerah, khususnya dari Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Kita berada di wilayah yang berhadapan langsug dengan IKN. Maka bisa dipastikan Donggala akan menjadi tujuan wisata utama, karena sangat dekat dengan IKN,” kata Gubernur Rusdy Mastura di berbagai kesempatan.
Di Kota Donggala sendiri, saat ini terdapat objek wisata yang membutuhkan penanganan dan pegembangan lebih baik agar lebih mendapat perhatian wisatawan. Ada Pantai Tanjung Karang, Pusat Laut, Pantai Kura-kura, Bonebula, wisata kota tua Donggala, Danau Talaga serta lainnya yang siap dikembangkan.(awl)