JAKARTA – Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura meluncurkan buku dengan Mutiara Dilintas Khatulistiwa. Sebuah buku tentang petunjuk masa depan dan peluang yang bisa didapatkan dengan melakukan investasi di Sulteng. Peluncurannya bertempat di Hotel Mulya Senayan, Jakarta Pusat, Senin 6 Desember 2021
Rusdy Mastura mengaku mendukung gagasan peluncuran buku yang diinisasi antara lain, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, TNI Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia, dan beberapa pihak terkait.
Menurut Rusdy buku tersebut akan membantu banyak pihak dalam berinvestasi yang diharapkan mampu meningkatkan kapasitas fiskal terutama pendapatan daerah agar program percepatan pembangunan daerah dapat direalisasikan untuk meningkatkan kemakmuran rakyat. “Kami punya Perusahaan daerah PT. Sulteng Membangun dengan tenaga profesional.
Sulawesi Tengah katanya, memiliki 8 komoditi dan pesona alam, tanah yang subur, pengairan dan sumber perikanan kelas ekspor.
“Jika ibu kota dipindahkan ke Kalimantan, maka pantai barat akan menjadi penyangga utama logistik untuk kawasan Kalimantan,” jelas Rusdi di depan undangan.
Sulawesi Tengah juga memiliki keunggulan budaya, kekayaan alam, pesona maritim dan agraria yang merupakan investasi yang menjanjikan. “Semoga Pak Menteri Investasi bisa mendorong investor ke Sulteng,” harapnya.
Orang nomor satu di Sulawesi Tengah itu menyatakan ingin membangun negeri dan menurunkan angka kemiskinan di Sulawesi Tengah dan berharap putra-putri Sulteng bisa menjadi pekerja serta menguasai alam dan bukan hanya menjadi penonton.
Untuk itu, ia memasukkan teknologi ke desa agar bisa memiliki kemajuan melalui program 1000 desa untuk smart villages serta smart fishing. ”Saya juga telah melakukan MoU dengan BRI sebesar 5 triliun untuk kredit KUR,” jelasnya.
Diketahui Provinsi Sulawesi Tengah memiliki tiga juta lebih penduduk dengan tiga belas kabupaten/kota, dengan panjang garis pantainya 6,653,31 km, 1.604 buah pulau, provinsi yang juga merupakan provinsi terluas di pulau sulawesi dengan luas 61.841,29 km2.
Provinsi Sulawesi Tengah memiliki beberapa komoditi unggulan yakni pertambangan nikel yang besar di Kabupaten Morowali, selain nikel, juga ada migas, batubara, galena, bijih besi, kromium dan emas serta galian c yang melimpah. Pada sektor kelautan ada teluk tomini yang kaya perikananan, Kabupaten Donggala kaya akan ikan tuna yang menjadi primadona dunia utamanya pasar Amerika dan Jepang.
Khusus pada sektor perikanan, untuk satu kabupaten saja yakni kabupaten Donggala tanpa teknologi moderen, bisa menghasilan 20.717 ton tuna per tahun atau sekitar 10 – 16 % dari potensi kekayaan perikanan perairan selat makassar tempat nelayan menjelajah.
Begitu pula pengembangan sektor budidaya udang vaname, bibir dan tubir pantai di Sulawesi Tengah, sangat potensial dikembangkan menjadi tambak-tambak modern dengan nilai produksi dan ekonomi yang sangat besar. Pada sektor pertanian dan perkebunan ada komoditi kelapa, jagung, sawit, cengkeh, kakao, kopi serta sektor agribisnis lain.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia, pada kesempatan itu mengatakan, Covid 19 belum berakhir termasuk di Indonesia yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi minus. Pada awalnya Covid-19 menyangkut persoalan kesehatan selanjutnya ekonomi dan sosial. Hanya lima negara besar yang penurunan kasus covid-19 cukup cepat yakni cina, India, Indonesia, Taiwan dan Jepang.
”Alhamdulillah pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2021 sudah mulai membaik, 7,21% dengan kontribusi terbesar konsumsi dan investasi sebesar 7-8 persen,” jelas mantan Ketua HIPMI Pusat ini.
Hadir pada kesempatan itu Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Para Bupati, Ketua Tim Penggerak PKK Sulawesi Tengah Rompas Mastura, Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Rudi Dewanto, Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Rohani Mastura, Staf Ahli Bidang SDM dan Pengembangan Kawasan Wilayah, Dahri Saleh, Kadis Kesehatan I Komang Adi Sujendra, Pimpinan OPD, Pejabat PT. Perusda Sulteng Membangun, PT. Bank Sulteng, Mantan Kapolda Sulteng Oegroseno, serta pejabat terkait lainnya. ***
Penulis : Adiatma
Foto : Humas