PALU-Perempuan pengusaha, pebisnis dan mantan pendidik, sebuah profesi sangat paripurna disandang oleh Dr. Febe Rahmawati Padaga. Politisi Golkar ini membentangkan visi dan misi politiknya kepada host podcast Kabar68, H. Kamil Badrun, SE., M.Si, di sore hari, Kamis 25 Juli 2024.
Lahir di tanah Poso 17 Februari 1971, Febe berani keluar dari bumi 1.000 megalit menuju tanah Jawa untuk menggapai cita-citanya. Menjadi tenaga pengajar (dosen) di salah satu universitas swasta di Kota Bandung, Jawa Barat. Kemudian menjadi pengusaha properti, hingga aktif sebagai politisi di Partai Golkar. Karier politiknya ditandai dengan berbagai inisiatif dan kebijakan, yang mendukung kesejahteraan masyarakat, terutama perempuan dan anak.
Sebagai politisi perempuan, ia dikenal sebagai sosok yang ramah, berintegritas, dan selalu mengutamakan kepentingan rakyat.
Di Partai Golkar, Febe juga menjabat sebagai ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG), selain itu sebagai pengusha Febe memimpin DPP Ikatan Wanita Sulawesi Tengah (Ikawastah), sebuah organisasi perempuan yang didirikan oleh Ny. Samsiar Lasahido dan Ny. Gobel. Organisasi ini berpusat di Jakarta.
“Saya akhirnya tinggalkan dunia pendidikan, menjadi pengusaha, dan terjun ke politik. Benar-benar menjadi politisi, yaitu di Partai Golongan Karya (Golkar), “ ucap Febe di hadaan Haji Kamil Badrun.
Menurutnya, dirinya menjadi politisi merupakan keterpanggilan, setelah keluarga melihat Febe sudah sukses dirantau orang. Dengan merujuk pada ajaran Islam, sebaik-baiknya manusia yang berguna adalah membantu sesama manusia. “Berguna bagi orang lain. Itu yang penting, “ ucapnya.
Usai Covid-19 Febe pernah pulang, dan kembali ke tanah Poso, tanah kelahirannya. Disitu dia melihat begitu banyak ketimpangan di daerahnya. Masih ada kemiskinan dimana-mana. Masyarakat kita ternyata masih jauh dari kata sejahtera. Masih ada yang bodoh. “Saya lalu berpikir harus berbuat sesuatu untuk daerah saya ini, “ tekadnya saat itu.
Febe yang memang berasal dari pendidikan sangat kuat membentuk karakternya. Komitmennya yang kokoh untuk memajukan daerah tidak main-main melalui Partai Golkar, dirinya telah mendapatkan Surat Tugas untuk meningkatkan elektabilitasnya di daerahnya di Sulawesi Tengah sebagai bakal calon Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Tengah (Sulteng).
“Mengajar sudah saya tinggalkan. Tetapi bisnis tetap jalan, “ sebutnya.
Sebagai pebisnis, Febe melihat ada gap anatara Pulau Jawa dengan Sulawesi. “Saya melihat seperti tidak ada perubahan daerah saya ini. Karena itu saya bertekad harus banyak melakukan perubahan, “ ujarnya.
Dijelaskannya, perubahan itu dimulai dari sektor pendidikan. Menyongsong Indonesia Emas jawabannya adalah pendidikan. Harus dimaksimalkan peran pendidikan ini. Kualitas dan pemerataan pendidikan bagi seluruh masyarakat itu mutlak, harus dilakukan.
“Lembaga-lembaga pendidikan di tingkat Kabupaten dan Kota, serta Kecamatan itu harus diperkuat dan ditingkatkan. Sebab hanya di beberapa kabupaten saja yang ada pendidikan tingginya. Jadi, pendidikan adalah kuncinya untuk merubah semuanya, “ paparnya.
Febe juga melihat sumber daya alam (SDA) yang dimiliki Sulawesi Tengah itu begitu tinggi. Potensinya sangat besar untuk mengentaskan kemiskinan. Di Indonesia itu ada 16 pusat industri, dan ada dua di Sulawesi Tengah.
“Ini berarti peluang besar untuk mengatasi persoalan-persoalan yang besar. Generasi muda yang punya keahlian, punya pendidikan, punya pengetahuan menjadi kekuatan kita memajukan daerah ini, “ tuturnya.
Sebagai seorang perempuan pengusaha, dirinya yakin masalah infrastruktur masih menjadi kebutuhan yang sangat penting. Tentu saja, salah satu upayanya dengan memaksimalkan Peraturan Daerah (Perda) dan mendorong terciptanya kompetensi investasi (investor), juga peran stakeholder, generasi muda (milenial), dan pelaku usaha kreatif.
“Perempuan juga punya hak untuk menjadi pelaku pembangunan, dalam rangka membangun dan melakukan perubahan di daerah, “ tandasnya.
Ibu dua putera dan puteri ini berharap sektor infrastruktur harus digenjot. Harus banyak digarap. Bargainingnya ke pemerintah pusat. Peran swasta diperkuat dan diberi peran yang sangat besar. Feber berani dan siap melakukan peran itu semua bila diberi kesempatan.
Nah apalagi ditunggu. Pilihlah perempuan.
“Generasi muda pilih dong perempuan. Siapa lagi yang mau memperjuangkan kebutuhan dan kepentingan perempuan, kalau bukan perempuan itusendiri, “ tegasnya.
“Harapan dan imbauan saya, jangan apatis dengan perubahan. Di Pilkada ini pilihlah calon sesama perempuan dengan hati nuranimu sendiri. Jadilah perempuan mandiri, perempuan yang cerdas, berpikiran maju, dan menjadi tokoh di generasinya, “ pungkas Febe.(mch)