Diupayakan Stunting Turun, Dinas Pangan Sulteng Sosialisasikan Rumah Pangan B2SA 2024

7
PANGAN : Kadis Pangan Sulteng, H. Iskandar Nongtji (tengah), bersama Dr. Maya Safrina Suraningsih, saat memberikan sosialisasinya tentang B2SA di Desa Lero, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.(FOTO: MUCHSIN SIRADJUDIN/KABAR68).

DONGGALA-Dalam rangka pemantapan pelaksanaan kegiatan Rumah Pangan Beragam, Bergisi, Seimbang dan Aman (B2SA) tahun 2024, Dinas Pangan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) melaksanakan sosialisasi rumah pangan B2SA, yang dilaksanakan di Desa Lero, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Rabu (11/09/2024).

Sosialisasi ini dihadiri perwakilan Direktur Direktorat Penganekaragaman Konsumsi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Dr. Maya Safrina Suraningsih, Kepala Dinas (Kadis) Pangan Sulteng, Ir. H. Iskandar Nongtji, ST., MM, Kabid Gizi Dinas Pangan Y.Tanak, Camat Lero Tikuala, S.Pd., M.Pd, Kepala Desa (Kades) Lero, ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Lero, para kader gizi, dan masyarakat di Kecamatan Lero.

Pada kesempatan memberikan sambutannya, Kadis Pangan Sulteng, H. Iskandar Nongtji mengapresiasi sosialisasi B2SA yang dipusatkan di Desa Lero dihadiri langsung oleh pejabat pusat yaitu Dr Maya Safrina Suraningsih, yang mewakili Deputi dan Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas).

“Kami merasa sangat bangga kegiatan ini dihadiri langsung oleh ibu Maya Safrina Suraningsih, selaku pejabat yang mewakili Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Bapanas. Semoga masalah stunting bisa segera teratasi, “ kata Kadis H. Iskandar Nongtji.

Dijelaskan Kadis, tidak semua Rumah Pangan ada B2SA nya. Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Bapanas telah menunjuk Donggala, dan ditunjuk Desa Lero sebagai penyelenggara sosialisasi B2SA ini.

“Karena itu, kami tidak henti-hentinya meminta dukungan. Kami bahagia begitu tinggi antusias masyarakat dalam menyukseskan program stunting ini. Kegiatan ini menuju Indonesia Emas. Di Sulteng stunting tertinggi di Kabuaten Sigi. Tetapi sekarang bisa diturunkan hingga 50 persen, “ ungkapnya.

Kedepan, kata Kadis, Pemerintah akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 71 triliun, untuk mendukung kegiatan gerakan pangan nasional dan peningkata gizi masyarajkat. Sekarang sudah dibentuk Badan Gizi Nasional untuk melakukan intervensi, dalam rangka mencegah stunting.

“Selama ini kami ditopang oleh anggaran APBD dari Provinsi untuk menggerakkan kegiatan B2SA ini. Untuk mencerdaskan anak-anak kita sehat, menyongsong Indonesia Emas. Di Desa Lero akan kita tingkatkan kegiatannya dalam mencegah terjadinya stunting, ” ucap Iskandar.

Sementara itu, Kades Lero menyampaikan rasa terima kasihnya atas kehadiran Dr Maya, Kadis Pangan, Camat Lero, ketua adat Desa Lero, ketua BPD, Ketua Penggerak PKK.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Kadis Pangan Provinsi Sulteng telah melancarkan dan sangat mendukung kegiatan ini. Semoga anak stunting di desa kami bisa ditekan. Sebagai kepala desa, kami ditekankan untuk menurunkan stunting. Semoga bantuan ini dapat menurunkan angka stunting menjadi 10 persen, dari 22,5 persen, “ ucapnya.

Demikian pula Camat Lero, Tikuala, menyampaikan rasa bangganya bahwa kegiatan sosialisasi hari itu dihadiri Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Bapanas, Dr. Maya Safrina Suraningsih.

“Selaku camat, kami mengapresiasi, dalam rangka tugas nasional untuk mencegah stunting, yang sudah diupayakan turun tinggal 17 persen. Hampir 14 persen. Hari ini mari kita dengarkan sosialisasi. Di Kecamatan Sindue ada 13 desa, ” kata Camat Sindue, Tikuala.

Camat Tikuala meminta kepada para kader gizi untuk memperhatikan makanan bergizi untuk mencegah stunting. “Pertama-tama data harus diperkuat. Semoga stunting kita bisa ditekan, dan menurun, “ tandasnya.(mch)

Tinggalkan Komentar