DONGGALA – Kepala Bagian (Kabag) Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Donggala, Benny meminta tambahan anggaran ke tim Banggar DPRD Donggala untuk pembelian sarung Donggala sebesar 400 juta dan Siga Sampolu sebesar 50 juta.
Menurut Benny, sarung Donggala dan Siga Sampolu diberikan kepada setiap tamu resmi yang berkunjung ke Donggala sebagai cendera mata. Apalagi, katanya, sarung Donggala merupakan warisan kebudayaan yang harus dilestarikan.
Namun permintaan itu di tolak oleh Tim Banggar dengan alasan keuangan daerah sedang mengalami kesulitan. Apalagi nominalnya cukup besar. Benny menuturkan, meski anggarannya baru akan dimasukan dalam dokumen APBD perubahan. Namun Pemkab Donggala telah memberikan sarung Donggala itu kepada setiap tamu bupati yang datang ke Donggala sebagai cendera mata.
“Sarungnya sudah kita berikan kepada tamu yang berkunjung ke sini (Donggala), pak, tapi anggarannya baru kami usulkan, makanya kami minta tambahan anggaran. Apa lagi sudah ada tagihannya,” ujar Benny dalam rapat Banggar yang digelar Sabtu 24 September 2022.
Keterangan itu memantik reaksi tim Banggar DPRD Donggala. Banggar pun akhirnya tak memberi restu untuk pembelian sarung Donggala dan Siga Sampolu karena khawatir ada implikasi hukum jika meloloskan usulan itu.
“Saya tidak bisa biarkan hal seperti ini, mohon maaf ya, pak Benny. Kita ini begini terus, dipaksa untuk menganggarkan sesuatu yang tidak ada anggaranya. Uang dari mana kita ambil ditengah keterbatasan anggaran seperti ini,” kata anggota tim Banggar, Mohamad Taufik.
Ketua Fraksi NasDem ini meminta kepada pimpinan rapat untuk tidak meloloskan usulan pembelian sarung Donggala dan Siga Sampolu. Karena selain keterbatasan anggaran, usulan itu dianggap belum prioritas.
Ditempat yang sama, anggota tim Banggar, Alex mengatakan, usulan tersebut tidak masuk akal. Namun Alex menyerahkan ke pimpinan rapat usulan program pembelian sarung Donggaladan Siga Sampolu tersebut diterima atau di tolak.
“Saya serahkan ke pimpinan saja memutuskan,” ucap Alex. Mendapat penolakan dari Tim Banggar, Benny pun hanya bisa pasrah. Pimpinan rapat Sahlan L Tandamusu langsung mengetok palu. “Mohon maaf tidak ada penambahan anggaran. Kita mengacu pada anggaran sebelumnya,” tutup Sahlan.
Sebelumnya, DPRD Donggala juga telah menolak usulan pembuatan kebun binatang. Selain tidak prioritas, Banggar DPRD Donggala memandang anggaran yang diajukan bisa digunakan untuk digunakan ditempat lain. ***
Penulis: Jose Rizal
Penyunting: Adiatma