Oleh: Nelly Muhriani*)
KEHADIRAN Dr. Anwar Hafid, M.Si sebagai gubernur baru di Sulawesi Tengah, seakan membuka mata kita semua, bahwa tidak ada yang tak mungkin dalam hidup ini, meskipun kata-kata ini sudah menjadi ucapan keseharian kita, tapi memflashback kembali seorang Anwar Hafid dari anak seorang kepala desa dan imam masjid nun jaun di Pelosok daerah ini, Wosu, daerah Bungku, yang katanya untuk sampai ke daerah ini, dulu, harus bangka, bengko, baru bungku, adalah suatu analog yang menggambarkan betapa jauhnya jarak daerah itu dari Ibu Kota Palu sebagai Ibu Kota Provinsi.
Maka suatu hal yang luar biasa, jika tidak berlebihan disebut keajaiban, hadirnya Anwar Hafid ditengah tengah membajirnya kader kader dan putra terbaik daerah ini, patut untuk menjadi renungan ada apa dengannya? Seperti judul salah satu film remaja zaman dulu.
Rahasianya, bukan hanya terletak pada aura Wajah Otomatis Senyum (WOS)nya, tetapi belakang pria bergelar doktor dari Institut Ilmu Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) ini, membuka rahasia setiap keberhasilannya, tak lain adalah mendawamkan sholat berjamaah dan membaca Alquran. Tidak ada gunanya yang lain-lain itu kalau tidak tepat waktu sholat, tandasnya dalam setiap kali kesempatan.
Maka sejak perdana ia melakukan rapat koordinasi dan berbicara dihadapan para ASN, terdiri dari para kepala kepala OPD, dan para pejabat di bawahnya, ia langsung membuat satu ultimatum yang kemudian di kuatkan dengan surat edaran (SE) yakni, ASN yang langgar waktu sholat akan dicopot dari jabatannya.
“Demi Allah saya katakan, kalau ada kegiatan atau rapat, sebelum 20 menit memasuki waktu sholat harus dihentikan, dan harus sholat berjamaah bagi yang muslim, jika ada yang saya ketahui melanggar hal tersebut, atasannya langsung saya copot,” tegasnya.
Ada yang bilang kenapa urusan sholat harus diatur gubernur? Menurut mantan bupati Morowali dua periode ini, sebagai pemimpin dia akan dimintai pertanggung jawabannya.
“Saya tahu bahwa ada yang katakan, kenapa juga gubernur urus urus yang begini, saya yakin kita ini sudah sholat semuanya, Cuma tinggal digerakan saja,”jelasnya.
Bagi kalangan tertentu mungkin gebrakan ini dinilai kurang populer, tetapi bagi umat muslim, adalah hal yang spektakuler dan hanya pemimpin yang punya keberanian lebih yang dapat menerapkan hal ini, ditengah tengah heterogennya kehidupan masyarakat saat ini. Gubernur Anwar Hafid mungkin akan mencatat sejarah pertama, bukan hanya di Sulteng, tetapi di Indonesia, satu-satunya gubernur yang mengeluarkan surat edaran terkait urusan sholat, dan diiringi dengan ancaman pencopotan jabatan. Bagaimana tanggapan OPD, serta road show Ramadhan di empat titik yang dilakukannya?(bersambung)