Aksi Razia Ilegal Polres Tolitoli Disorot Warga

13
Hendri Lamo (FOTO : YUSLIH ANWAR/KABAR68)

TOLITOLI-Aksi tak terpuji sejumlah oknum anggota Satlantas Polres Tolitoli yang beberapa bulan terakhir kerap mencari pelanggar diluar waktu razia, khususnya pada malam hari, mulai disoal berbagai kalangan.

Adalah Ketua LSM GIAK Sulteng Hendri Lamo mempersoalkan hal tersebut, menurutnya, aksi oknum aparat sengaja mencari pelanggar tersebut, dinilainya bukan soal menegak kan aturan agar masyarakat tertib dalam berlalulintas, namun lebih pada perilaku menyimpang, yang orientasinya mencari keuntungan pribadi.

” Tindakan oknum yang sengaja mencari pelanggar lalulintas, apalagi pada malam hari, menurut kami, kurang terpuji, sehingga perlu dipersoalkan, karena telah meresahkan masyarakat,” ujar Hendri mempersoalkan.

Bahkan dikatakan Hendri, tak jarang warga yang kena tilang, dan memilih diselesaikan lewat pengadilan, terkesan sengaja digiring agar denda tilang dititip kepada petugas dengan modus, tidak memberikan penjelasan kapan kepastian jadwal sidang di pengadilan. Bahkan, ketika pelanggar mempertanyakan langsung waktu sidang, mendapatkan jawaban dari pengadilan, belum dijadwalkan oleh pihak Satlantas Polres Tolitoli.

” Ada kesaksian warga, saat kena tilang, diminta membayar lewat dititip kepada petugas, namun karena uangnya saat itu tidak cukup, ia memilih diproses hukum di pengadilan. Membayar lewat bank, tapi apa kenyataan, setelah si pelanggar hendak menghadiri jadwal sidang sesuai informasi yang disampaikan petugas Satlantas, ternyata tidak terjadwal, dan hakim menyarankan mempertanyakan kepada Sat Lantas,” beber Hendri.

Fakta tersebut menurut Hendri, diduga kuat sengaja dilakukan oknum anggota Lantas, karena berniat memberikan efek kesulitan bagi masyarakat yang melanggar, karena memilih disidang ketimbang menitip uang denda kepada oknum petugas.

” Masyarakat sengaja dibuat susah, bolak balik pengadilan, memperjelas jadwal sidang, sementara Satlantas tidak menyampaikan ke Pengadilan untuk disidangkan, nanti dipersoalkan baru data pelanggar diserahkan,” ungkap Hendri lagi.

Untuk itu ia meminta kepada Kapolda Sulteng khususnya Direktorat Lantas dan Kapolres Tolitoli, segera melakukan evaluasi, agar hal ini tidak menjadi budaya dan presenden buruk institusi.

Apalagi menurutnya, saat ini sedang dilaksanakan operasi imbangan, yakni operasi Zebra yang digelar secara bekerja sama dalam sebuah tim, yang jadwal pelaksanaannya telah ditetapkan.

Hendri juga menegaskan, pihaknya akan melakukan investigasi terhadap petugas yang melakukan tilang manual di lapangan, sebab menurutnya, hanya beberapa anggota Satlantas saat ini memiliki sertifikasi kompetensi yang dapat mengeluarkan tilang sesuai arahan Kapolri.

Dimintai tanggapannya mengenai hal tersebut, Kasat Lantas Polres Tolitoli AKP Suprojo.SH membantah jika pihaknya sengaja meminta denda dititip kepada petugasnya.

” Kami tidak meminta untuk titip denda, disarankan ke pengadilan atau bayar ke BRI namun kalau ada yg minta tolong di bantu,” kata Suprojo.(yus)

Tinggalkan Komentar