PALU – Dewan Pengurus Daerah Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (DPD PAPPRI) Sulawesi Tengah memulai kegiatan perdananya sejak di lantik bukan Juli 2022 lalu.
Kegiatan ini bertajuk Ecosystem Music Fair (EMF) 2022 yang bertujuan membangun ekosistem industri musik yang sehat dan kuat di Sulawesi Tengah. EMF memiliki 5 sub kegiatan yang akan berlangsung mulai Oktober sampai November 2022.
Rangkaian kegiatan ini dimulai dari Pengenalan Audio Rekam dan Audio Live kepada musisi dan praktisi sound di Sulawesi Tengah pada tanggal 2 Oktober di Diamond Cafe, lalu dilanjutkan hari ini Sosialisasi Undang-undang Hak Cipta kepada pengkarya musik Sulawesi Tengah di Cafe Zona.
Pemateri yang hadir adalah mereka yang punya kapsitas dibidangnya seperti Haris soundman audio rekam di Halaman Belakang Film, Herman atau akrab dipanggil Ciks, soundman pertunjukkan musik yang biasa menangani konser artis ibukota, dan Max Wambraw kadiv Pelayanan Hukum Kanwil KEMENKUMHAM Sulawesi Tengah untuk sosialisasi Undang-undang Hak Cipta.
Kedua kegiatan ini merupakan bagian dari Musiktigasi, yakni satu dari 5 sub kegiatan EMF. Total peserta dari kedua kegiatan ini 115 peserta dari berbagai wilayah dan Kabupaten.
Ketua DPD PAPPRI Umaryadi Tangkilisan berharap kegiatan ini bisa memicu semua stakeholder industri musik di Sulawesi Tengah bisa bergandeng tangan membangun ekosistem yang baik agar daerah ini bisa menghasilkan musisi yang bisa bersaing hingga nasional.
“Sulawesi Tengah punya banyak talenta yang tidak kalah dengan daerah lain, sayangnya kita masih bekerja sendiri-sendiri, padahal musik itu butuh ekosistem yang saling terhubung dan saling mendukung. Semoga niat baik kita ini bisa disambut baik oleh semua pihak,” kata Umaryadi.
Rangkaian kegiatan selanjutnya yang akan dilaksanakan adalah PAPPRI Star Hunt yakni pencarian bakat penyanyi, Pameran Foto dan Diskusi Musik Sulawesi Tengah dari masa ke masa, Apresiasi Musik Populer, Jurnalisme Musik, dan Rock ‘N Kelor yang akan menyajikan pertunjukkan musik dari musisi Sulawesi Tengah dirangkaikan dengan Bazar Marchandise dan Jajanan Lokal.
Rock ‘N Kelor menjadi puncak dari rangkaian EMF 2022. “PAPPRI Sulteng akan berusaha menjembatani komunikasi semua pihak. Kita punya mimpi karya musisi kita bisa di dengar hingga nasional. Karya mereka terdaftar dalam Hak Cipta dan musisinya bisa hidup dari karyanya. Semoga ini bisa jadi mimpi bersama semua pihak,” tutup Umaryadi. ***
Penulis: Adi P
Penyunting: Adiatma