Wamen LHK Resmikan Jalur Pengamatan Telaga Tambing

127
KUNKER - Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dr. Alue Dohong , Bersama , Wakil Gubernur , Drs. Mamun Amir bersama Rombongan Menteri  disambut Bupati Poso dr. Verna Ingkiriwang di Lokasi Wisata Tambing Taman Nasional Lore Lindu , Rabu, 9 Maret 2022

PALU – Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong melakukan kunjungan kerja di Sulawesi Tengah. Kunker Wamen LHK kali ini, untuk meresmikan jalur pengamatan burung di wisata Telaga Tambing atau Rano Kalimpa’a, Rabu 9 Maret 2022. Telaga Tambing terletak di Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) Kabupaten Poso.

“Ada 56 desa di wilayah hutan Taman Nasional Lore Lindu. Kita harus membuat program yang baik agar masyarakat menjadi benteng pelindung kelestarian hutan Taman Nasional Lore Lindu,” kata Alue usai meresmikan jalur tracking pengamatan burung, Rabu.

Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong juga menyaksikan penandatanganan kesepakatan kerjasama Bupati Poso dan kepala Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu dalam pengelolaan kawasan wisata Taman Nasional Danau Tambing.

Menurut Alue kerjasama Balai BTNLL dengan pemerintah Kabupaten Poso akan memberikan manfaat pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Saya mengapresiasi pemerintah provinsi dan kabupaten yang telah membangun kerjasama dan koordinasi dan Sinergi yang bagus untuk mengelola potensi Kehutanan dan potensi lingkungan hidup untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,”

Kata Alue Taman Nasional Lore Lindu adalah paru-paru dunia dan aset strategi Indonesia yang harus terus dilindungi. Jika ada potensi SDA di dalamnya maka bisa diusulkan untuk dikelolah secara legal dengan melakukan kajian terlebih dahulu.

“Agar tidak merusak fungsi hutan di Taman Nasional Lore Lindu, kalau potensi itu dikelola dengan baik dan secara legal pasti memberikan dampak terhadap fiskal daerah juga kepada masyarakat,” terangnya.

Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Ma’mun Amir menyampaikan bahwa potensi objek wisata Danau Tsmbing sangat baik dan sangat strategis untuk mendukung pembangunan di wilayah Kabupaten Poso.

“Yang masih menjadi kendalanya adalah infrastruktur kurang mendukung olehnya perlu ada dukungan pemerintah pusat untuk meningkatkan infrastruktur guna mendukung potensi wisata Kabupaten Poso,” sebutnya.

Terkait dengan pengelolaanan sumber daya alam di Sulawesi Tengah, Ma’mun menyebutkan ada 8 jenis tambang. Sesuai dengan regulasi saat ini, pengelolaannya sudah ditarik oleh pemerintah pusat.

“Yang menjadi perhatian kita saat ini bahwa dampak dari keberadaan investasi pengelolaan SDA di Sulawesi Tengah belum memberikan dampak terhadap peningkatan fiskal daerah sehingga kita melihat masih tinggi angka kemiskinan di daerah. Harus ada kebijakan khusus di wilayah pertambangan atas peningkatan fiskal daerahnya,” jelasnya.

Kepala Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu Hasmuni mengatakan wisatawan di objek wisata Danau Tambing bisa mencapai 26.000 setiap tahunnya. Adapun luas wisata Danau Tambing mencapai 2,6 hektar dan daya dukung 500 personil untuk pengelolaan dan perlindungan Taman Nasional Lore Lindu.

“Taman wisata Danau tambing memberikan manfaat kepada daerah untuk itulah saat ini dilaksanakan penandatanganan naskah kerjasama pengelolaan objek wisata Danau Tambing bersama pemerintah Kabupaten Poso,” demikian Hasmuni.***

Penulis: Adiatma
Foto: Adiatma

Tinggalkan Komentar