Tukang Fitnah Sulianti Murad, Siap-Siap Digulung

1018
Sulianti Murad, calon Bupati Banggai. (FOTO : MUZAWIL NGEAP FOR KABAR68).

Tempuh Jalur Hukum, Bukan Untuk Balas Dendam, Tapi Untuk Memberi Pelajaran Bagi Mereka yang Merasa Bebas Mengobral Kebohongan Tanpa Rasa Takut

Oleh : Muzamil Ngeap *)

BEREDARNYA beragam informasi yang berbau fitnah dan hoaks yang dialamatkan kepada Sulianti Murad, Ketua DPC Partai Gerindra Kab. Banggai yang diusung sebagai kandidat Calon Bupati Banggai, demi untuk menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan, kini akan berbalik arah. Siapa yang menanam, dialah yang akan menuai. Jika anda memainkan drama, maka anda harus siap menjadi peran utama untuk sebuah karma. Bersiap-siaplah untuk digulung.

Sulianti Murad, bukan sosok tipe seorang calon pemimpin yang suka ribut. Namun, akhir-akhir ini, dalam kepentingan politik, Pilkada Bupati Banggai, Ia difitnah, dihina, bahkan dicaci maki, Ia hanya diam saja. Sulianti Murad, salah seorang putri pengusaha Alm. Murad Husain, menyadari bahwa apapun yang dituduhkan kepadanya hanyalah sebuah issu murahan yang dimainkan oleh aktor-aktor politik busuk dan kotor yang ingin membangun kepercayaan publik seolah-olah merekalah yang paling bersih. Bagi Sulianti, hal itu dibiarkan saja, karena Ia tahu bahwa waktu yang akan membuktikan segalanya.

Nah, sekarang akan Game Over . Sudah cukup kesabaran itu. Sudah cukup Ia biarkan para tukang fitnah bebas berkoar-koar sesuka hati, mereka pikir bisa lolos terus, mereka pikir bisa terus memutar balikkan fakta tanpa konsekuensi, hal itu salah besar.
Saat ini Sulianti Murad bahkan keluarga besar Alm.Murad Husain akan menempuh jalur hukum bukan untuk balas dendam tetapi hal ini untuk memberi pelajaran kepada mereka yang merasa bebas mengobral kebohongan tanpa rasa takut.

Langkah dan upaya hukum ini adalah pelajaran bagi mereka bahwa mereka bermain-main dengan fitnah adalah hak kebebasan berpendapat, hal itu salah besar karena itu bukan pendapat tapi itu adalah kejahatan. Ingat ini baru awal, hukum akan berbicara.

Bagi Sulianti, hal ini bukan lagi sekedar bantahan di media. Bukan lagi klarifikasi yang dianggap angin lalu. Sekarang ada konsekwensi hukum, siapa yang menyebarkan fitnah, menyebar kebohongan, bersiaplah menerima panggilan pengadilan siapa yang jadi dalang dibalik hoaks ini, bersiaplah menghadapi konsekuensi hukum. Siapa yang merasa kebal, tunggu saja hukum tidak buta, ini bukan gertakan.

Tim hukum paslon 03, Sulianti-Obama, dan tim hukum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) sudah begerak. Bahan laporan sudah disiapkan bahkan sudah ada yang masuk. Semua barang bukti jejak digital sudah dikumpulkan. Siapapun yang selama ini merasa bisa bicara sembarangan di media sosial mulai sekarang harus berfikir 7 (tujuh) kali, mereka kira bisa terus berlindung di balik katanya, konon, atau banyak yang bilang, mereka kira dengan menambahkan menurut sumber mereka bisa lolos dari jeratan hukum ? Tidak semudah itu. Hukum punya caranya sendiri, untuk membongkar siapa yang pertama kali memulai fitnah dan penyebar hoaks ini, siapa yang menyebarkannya, siapa yang mendanainya, semua akan terbuka.

Orang-orang seperti ini sudah terlalu lama dimanja oleh kebebasan berbicara yang mereka salah gunakan. Mereka pikir demokrasi itu artinya bebas menghina, bebas memfitnah, bebas menjatuhkan orang dengan kebohongan, sekarang mereka akan tahu bedanya dan akibatnya.

Keluarga Murad Husain, tidak akan main-main. Sulianti Murad sudah bersabar cukup lama, tapi kalau kebaikan disalahgunakan, kalau kesabaran dianggap kelemahan, ya..sudah. Kini waktunya menghajar balik lewat jalur hukum. Siap-siap saja, satu persatu akan tumbang, dan setelah ini tidak ada lagi ruang untuk fitnah murahan, tidak ada lagi kebohongan yang dibiarkan tumbuh liar, biar hukum yang berbicara dan membuktikannya.

Mereka yang bicara tanpa fakta akan jatuh karena fakta. Sekarang para pemfitnah mulai panik, gugup, mulai saling lempar tanggungjawab. Waspadalah !!!.

*) Penulis adalah Jurnalis KABAR68.

 

Tinggalkan Komentar