Oleh : Ni Nyoman Tri Restianingsih, S. Ked
Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat Palu
ANEMIA pada ibu hamil merupakan kondisi medis yang ditandai dengan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah di bawah nilai normal, yaitu kurang dari 11 g/dL pada trimester pertama dan ketiga, serta kurang dari 10,5 g/dL pada trimester kedua. Secara epidemiologi, anemia pada ibu hamil merupakan masalah kesehatan yang serius.
Menurut data World Health Organization (WHO), sekitar 38% ibu hamil di seluruh dunia menderita anemia, dengan prevalensi tertinggi terjadi di wilayah Asia Selatan dan Afrika. Di Indonesia, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi anemia pada ibu hamil mencapai 48,9%, menunjukkan bahwa hampir setengah dari ibu hamil di Indonesia mengalami kondisi ini. Angka ini mengindikasikan pentingnya penanganan dan pencegahan anemia dalam upaya meningkatkan kesehatan maternal dan neonatal.
Penyebab dan faktor risiko.
Penyebab anemia selama kehamilan di negara-negara berkembang bersifat multifaktorial; termasuk defisiensi mikronutrien zat besi, folat, dan vitamin A dan B12 serta anemia akibat infeksi parasit seperti malaria dan cacing tambang atau infeksi kronis seperti TB dan HIV. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya anemia pada ibu hamil diantaranya adalah pola makan, aktivitas fisik ibu hamil dan sebagainya.
Rendahnya dukungan suami menjadi penyebab terjadinya anemia. Jika dukungan suami rendah maka kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe juga akan kurang baik, sebaliknya jika dukungan keluarga baik maka kepatuhan ibu hamil akan baik. Suami mempunyai pengaruh yang besar dalam penyelesain masalah yang dihadapi ibu hamil, karena dapat membuat ibu merasa aman, nyaman karena saat hamil ibu selalu ingin diberikan kasih sayang dan perhatian lebih. Suami dapat menjadi pengingat yang baik bagi ibu hamil untuk mengkonsumsi tablet zat besi dan memberikan makanan yang bergizi. Faktor risiko anemia pada ibu hamil yaitu jarak kehamilan, riwayat keguguran dan kekurangan energi kronik
Gejala Anemia Pada Ibu Hamil.
- Kelemahan
- Kelelahan
- Lesu
- Pusing
- Sesak napas, terutama saat beraktivitas
- Kulit terasa dingin saat disentuh
- Takipnea
- Hipotensi
- Pucat pada konjungtiva
- Anemia ringan mungkin tidak bergejala
Dampak Anemia Pada Bayi
Dampak anemia pada ibu hamil tidak hanya memengaruhi kesehatan ibu, tetapi juga berdampak serius pada janin. Bayi yang dilahirkan dari ibu dengan anemia berisiko mengalami berat badan lahir rendah (BBLR), prematuritas, dan gangguan pertumbuhan intrauterin. Selain itu, anemia pada ibu hamil juga dapat meningkatkan risiko kematian perinatal dan gangguan perkembangan kognitif pada bayi. Oleh karena itu, deteksi dini dan penanganan anemia pada ibu hamil sangat penting untuk mencegah dampak buruk tersebut.
Penanganan dan Pencegahan
Pencegahan anemia pada ibu hamil diantaranya cukup istirahat, mengkonsumsi makanan bergizi yang banyak mengandung Fe, pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali dan mengkonsumsi tablet fe 90 tablet selama kehamilan. Upaya pencegahan anemia pada ibu hamil dapat dilakukan dengan pemberian fe melalui oral ataupun suntikan, pendidikan kesehatan, pengawasan penyakit infeksi dan fortifikasi (pengayaan) zat besi pada makanan pokok.
Untuk penanganan anemia ibu hamil diantaranya mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, sayuran berwarna hijau tua dan buahbuahan, Membiasakan konsumsi makanan yang mempermudah penyerapan Fe seperti vitamin C, air jeruk daging dan ikan serta menghindari minuman yang menghambat penyerapan Fe seperti teh dan kopi. Upaya pencegahan dan penanganan anemia pada ibu hamil dapat dilakukan secara optimal apabila ibu hamil dan keluarga berperilaku positif terhadap upaya tersebut.
Sumber :
1. Turner J, Parsi M, Badireddy M. Anemia. [Updated 2023 Aug 8]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-
- Stephen G, Mgongo M, Hussein Hashim T, Katanga J, Stray-Pedersen B, Msuya SE. Anaemia in Pregnancy: Prevalence, Risk Factors, and Adverse Perinatal Outcomes in Northern Tanzania. Anemia. 2018 May 2;2018
-
Pusporini, A. D. et al. Risk factors of anemia among pregnant women in community health center (Puskesmas) Singgani and Puskesmas Tipo Palu. Gac. Sanit. 35, S123 S126 (2021).
-
Asmin, E., Salulinggi, A., Titaley, C. R. & Bension, J. Hubungan Pengetahuan Dan Kepatuhan Ibu Hamil Konsumsi Tablet Tambah Darah Dengan Kejadian Anemia Di Kecamatan Leitimur Selatan Dan Teluk Ambon. J. Epidemiol. Kesehat. Komunitas 229 236 (2021)
-
Carson, J. L. Red Blood Cell Transfusion: A Clinical Practice Guideline From the AABB*. Ann. Intern. Med. 157, 49 (2012).
-
Abu-Ouf NM, Jan MM. The impact of maternal iron deficiency and iron deficiency anemia on child’s health. Saudi Med J. 2015 Feb;36(2):146-9
-
Lauralee Sherwood, Fisiologi Manusia dari sel-sel system edisi 9. BAB 11 Darah. EGC. Hal.452-465
-
Aslinda, W., Candriasih, P. & Putri, Y. N. Hubungan Pola Konsumsi Pangan Sumber Zat Besi Dan Tablet Tambah Darah (Ttd) Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Bulili. (2020).
-
Irnawati Irnawati, Misnawati Misnawati, & Ni Ketut Kariani. Pendampingan Ibu Hamil dalam Mengonsumsi Suplementasi Tablet Zat Besi (Fe) sebagai Upaya Preventif Terjadinya Anemia pada Kehamilan di Pustu Kelurahan Boneoge Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala. J. Pengabdi. Ilmu Kesehat. 3, 108 118 (2023).
-
Mirwanti, A., Sari, K., Yanti, L. D., Sari, K. & Juliandari, K. A. Pencegahan dan Penanganan Anemia pada Ibu Hamil(2021).
-
Purba, S. S., & Hutagaol, R. (2022). Hubungan Pola Makan dan Aktivitas Fisik Ibu Hamil Terhadap Kejadian Anemia DI Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Lama. Public Health Jurnal, 8(2), 24 28
-
Rachmawati, F. (2022). Dukungan Suami dalam Pencegahan Anemia pada Kehamilan. Midwifery Journal, 2(1), 15 18.
-
Wibowo Nuroyono, Irwinda Irma, H.R. (2021) Anemia Defisiensi Besi Pada Kehamilan.Jalan Salemba 4, Jakarta: UI Publishing