PALU-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah (Sulteng) melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Ekspor Durian Ke Tiongkok bersama Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) Republik Indonesia. Bertempat, di Ruang Polibu Kantor Gubernur Sulteng, Selasa (09/07/2024).
Rakor ini juga dihadiri Staf Khusus (Satpsus) Bidang Ketahanan Pangan dan Ekonomi Hijau Kemenko Marves Van Basten, Direktur Standar Karantina Tumbuhan Badan Karantina Indonesia AM Adnan, Direktur Pengawasan Penerapan Standar Keamanan dan Mutu Pangan Badan Pangan Nasional RI Anas Yalitoba, Perwakilan Pelindo Indonesia Ramdan Afan, Dirjen Hortikultura Kementrian Pertanian RI Farida, Kepala Dinas (Kadis) Pangan Provinsi Sulawesi Tengah Iskandar Nongtji.
Mewakili Gubernur, Sekertaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Novalina membuka secara resmi Rakor ini. Ia menyampaikan bahwa langkah Provinsi Sulawesi Tengah terhadap ekspor durian sudah memiliki jalan yang sangat dekat.
“Kita sudah memiliki langkah yang begitu dekat, sehingga Provinsi Sulawesi Tengah bisa melakukan ekspor durian langsung ke Tiongkok,” ungkap Novalina.
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Kemenko Marvest, Kementrian Pertanian RI, Badan Pangan Nasional RI yang sudah berkenan datang untuk melihat langsung kesiapan Negeri Seribu Megalit menyongsong momen ekspor durian.
Selanjutnya, Novalina menyampaikan ini merupakan harapan baru bagi para Petani Durian di Provinsi Sulteng sebagai nilai tambah karena dapat mengekspor langsung ke Tiongkok tanpa harus transit ke Thailand.
“Mudah-mudahan melalui rakor ini, akan disusun langkah-langkah strategisnya dan hal apa yang harus dilakukan sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama kita sudah bisa ekspor langsung ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT),” harap Sekprov Novalina.
Sementara itu, Staf Khusus Bidang Ketahanan Pangan dan Ekonomi Hijau Kemenko Marvest Van Basten menyampaikan tujuan kedatangannya ke Provinsi Sulteng, untuk meninjau objek dari rencana kerja sama ekspor durian ke Tiongkok. Sebagaimana diketahui, negara Tiongkok memiliki permintaan yang cukup besar terhadap buah durian yang selama ini di suplai dari Vietnam dan Thailand.
“Oleh karena itu, kami akan memastikan bagaimana yang nanti dikerjakan bersama juga dari Barantin, Bapannas, Kementrian Pertanian, Pemda Sulteng maupun badan usaha untuk memastikan protokol ekspor antara Indonesia dengan Tiongkok, khususnya terkait keamanan pangan itu dapat dicapai sehingga kita bisa buka secara langsung ekspor durian dari Sulawesi Tengah untuk tahap pertama dan akan berkembang ke wilayah lainnya seperti Bali, Sumatera dan wilayah-wilayah lain yang berpotensi untuk dapat diekspor ke Tiongkok,” ucap Van Basten.
Selain itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah Nelson Metubun menyampaikan saat ini terbuka peluang bagi Sulteng untuk melakukan direct ekspor komoditas durian ke Tiongkok.
“Hari ini kami mengumpulkan perwakilan Dinas TPH dari 13 Kab/(ota se-Sulawesi Tengah guna menyatukan persepsi dan data, sehingga data yang dihasilkan betul-betul data riil yang berasal langsung dari 13 kab/kota. Selain itu, kami juga hari ini menyepakati kira-kira langkah-langkah apa yang perlu dilaksanakan secara bertingkat terhadap tupoksi dari masing-masing yang berkepentingan dalam hal ekspor durian ini,” ungkap Nelson Metubun.(mch)