PALU-Ketua Pansus RPJPD DPRD Sulawesi Tengah (Sulteng), Yus Msnyun, saat memimpin rapat internal tim Pansus I RPJP meminta untuk membedah buku RPJPD 2025-2045. Tim Pansus hadir, Wakil Ketua Pansus Hasan Patongai, Sekretaris Ronald Gulla, dan anggota Pansus RPJPD.
“Disitu ada visi dan misi. Pada pukul 20.00 Wita kita akan bahas bersama Bappeda, Biro Hukum dan OPD Pemprov Sulteng, “ kata Yus Mangun.
Sementara itu, diberi tanggapannya, beberapa anggota DPRD yang merupakan anggota tim Pansus RPJPD mengemukan pendapatnya. Diantaranya Sonny Tandra, Sekretaris Pansus Ronald Gulla, I Nyoman Slamet, Suryanto, Hj. Wiwik Jumatul Rofiah, dan Abdul Karim Aljufri.
Sonny Tandra mengemukakan, bahwa untuk Visi untuk kata-kata dibantu oleh Tenaga Ahli (TA) Pansus Dr Muzakir Tawil, agar buku itu ideal dan sempurna.
Ronald Gulla, mengatakan anggota Pansus dapat memberikan masukan, ide-ide, gagasan terhadap Bap perbap. Menginput masukan kepada TA DPRD Sulteng.
“Diberikan data-data kepada Bappeda dan OPD, misalnya data dari Dinas Pertanian, Dinas Pariwisata, dll, “ ujarnya.
Selanjutnya I Nyoman Slamet, mengemukakan agar berkonsultasi dgn kepala-kepala daerah agar rumusan RPJPD ini terkesan kolektif dengan melibatkan kepala daerah di kabupaten dan kota.
Sedangkan anggota Fraksi dari PDIP Suryanto, mengatakan ada pointer di Bab V dan Bab VI. Memasukan pemikiran ke OPD. Menurutnya sulit untuk dipercepat, karena kita butuh data yang memerlukan waktu yang cukup lama.
” Saya setuju kita harus sesuaikan dengan usulan RPJPD di daerah. Karena itu kita harus diberi ruang untuk bertemu dengan kepala daerah, ” kata Suryanto.
Kemudian Hj. Wiwik Jumatul Rofiah pada kesempatan itu, mengingatkan kembali adanya permintaan dari pemerintah pousat yang harus dipedomani, yaitu ada 4 hal dilakukan daerah.
“Misalnya kita diminta tambah PAD. Menurut saya itu harus dibina oleh pusat.Kita punya potensi sumber daya alam yaitu pertanian, perkebunan, dan industri, “ ucapnya.
Juga jangan dilupakan, bahwa Sulteng masih memiliki rakyat yang miskisn. “ Yang penting itu pengentasan kemiskinan. Ini perlu dipertajam. Kita perlu mendengarkan pandangan dari TA kita, “ tambahnya.
Rapat terus membahas kemungkinan daerah yang akan menjadi tujuan study banding Pansus, selaykanya ke Sulawewsi Utara. Menurut Sony Tandra, khusus di Sulawesi, provinsi yang bisa menurunkan kemiskinan adalah Sulawesi Utara (Sulut). Tingkat lama sekolah tertinggi, IPM-nya terbaik.
“Jadi kalau perlu kita study banding ke Sulut, dibanding ke Surabaya, ” kata Sony. Sonny juga berharap, poin-poin penting RPJPD sudah diteaah dengan baik oleh TA, mislanya visi DRPJPD Sulawesi Tengah harus memprioritaskan perhatian pada sumber daya alam, yaitu pertanian dan potensi perikanan yang kaya. Milik Sulawesi Tengah.
Diakhir pembahasan internal tim Pansus, Yus Mangun kembali menstresing, karena kita berpikir RPJPD berdasarkan konsep pembangunan nasional, selama 20 tahun. Olehnya, pemikiran kita harus jauh kedepan 20 tahun. Apa kira-kira kemungkinan yang akan terjadi saat itu. Karena itu, Visi dan Misi kita harus mencermatinya dengan baik.
“Visi memaksimalkan potensi industri berbasis sumber daya alam, kita rubah menjadi sumber daya alam berbasis industri, “ pungkasnya.(mch)