Hingga Ganggu Arus Lalu Lintas
PALU-Proyek pembangunan drainase serta proyek SPAM Uveta yang berlangsung di Jalan Veteran telah mengganggu aktifitas warga berdagang juga lalu lintas. Dua proyek yang berjalan bersama di kedua sisi Jalan Veteran, Kelurahan Tanamodindi itu, sudah berlangsung hampir seminggu.
Sejumlah warga yang berdagang kuliner di lokasi Jalan Veteran, tepatnya di sekitar Pertigaan Jalan Veteran dan Merpati maupun pertigaan Jalan Veteran dan Jalan Balai Kota Timur sangat terganggu dengan dua aktifitas proyek tersebut. Salah satunya Devi Damsyik. Perempuan yang setiap harinya berdagang kuliner di lokasi itu, terpaksa menutup tempat usahanya untuk sementara waktu.
“Bayangkan ini kita tutup mulai dari HUT Kota Palu, tanggal 27 September lalu sampai sekarang. Sudah ada semingguan. Kasihan juga kita sudah tidak berdagang, jelas terganggu rezeki kita,” ujar Devi, Rabu (04/10/2023).
Dia juga mengaku, sejak sisi jalan untuk proyek drainase digali, tidak ada rasa tanggungjawab dari pihak kontraktor maupun pihak instansi terkait untuk solusi agar warga tetap berjualan. Material galian sempat menumpuk beberapa hari, hingga menimbulkan debu, yang beterbangan ke tempat berjualan yang jaraknya hanya satu meter dari penggalian drainase.
“Kalau mau paksa berjualan, sudah tidak sehat kita punya makanan karena debu masuk sampai ke tempat jualan. Walaupun banyak yang ditutup, tapi di kemasannya berdebu semua,” sesalnya.
Sebenarnya, sejumlah warga yang berdagang, menginginkan agar sisi jalan ketika selesai digali dan dipasangi beton drainase, agar segera dibersihkan dan disiram oleh pelaksana proyek. Bukan hanya dibiarkan berhari-hari seperti saat ini.
“Sumber rezeki kami dari berjualan ini, bayangkan saja ini sudah seminggu. Jadi tolong lah kepada pelaksana proyek dan pemerintah carikan solusi,” pintanya.
Tidak hanya mengganggu dagangan warga yang berjualan akibat debu material saja. Dua proyek yang dikerjakan bersamaan di Jalan Veteran ini, juga telah menyebabkan kemacetan di jam-jam sibuk arus lalu lintas. Kemacetan tersebut terjadi tepat di depan Kantor Bawaslu Kota Palu, lantaran proyek pembangunan drainase milik Pemerintah Kota Palu dan proyek pengerjaan SPAM Uveta serta Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Sulteng sudah saling berhadap-hadapan di kedua sisi Jalan Veteran.
“Ini bagaimana kendaraan mau lewat, pasti macet. Karena jalan jadi sempit, sementara tidak ada pihak yang mengatur arus lalu lintasnya. Akibatnya yah jadi macet begini,” gerutu Athallah, salah seorang warga yang melintas di jalan tersebut.
Sementara itu, Yudha warga sekitar yang mengamati dua proyek itu, menilai pelaksana proyek maupun pemerintah abai melihat dampak lingkungan yang ditimbulkan maupun dampak lalu lintas akibat proyek tersebut. Seharusnya kata dia, untuk proyek drainase, dikerjakan dahulu di satu titik hingga selesai dan dibersihkan baru berlanjut ke titik yang lain.
“Misalnya 100 meter mereka gali, kemudian langsung pasang beton drainase , kemudian dibersihkan materialnya baru lanjut ke titik lainnya. Jangan digali semua sampai ke atas dulu, kemudian materialnya dibiarkan begitu saja, lalu tidak benar-benar dibersihkan, yah kasihan masyarakat harus makan abu,” kritiknya.
Dia pun menyampaikan, seharusnya pihak Pemkot dan BPPW Sulteng berkoordinasi, agar dua proyek ini tidak terkesan bertabrakan di satu lokasi. Dia juga menyoroti terkait pembangunan drainase, yang dibangun setelah jalan di aspal.
“Itu jalan di Veteran bawah dekat lampu merah, belum lama padahal diaspal, tapi sudah ada bekas-bekas diinjak excavator yang dipakai untuk gali tanah dan angkat beton drainase. Ini bagaimana perencanaannya?. Harusnya kan drainase dulu dibangun, baru diaspal biar tidak rusak,” tandasnya.(agg)